Inspirasi

Bantuan Kemanusian Untuk Somalia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Somalia menjadi salah satu negara yang terindikasi sebagai negara gagal. Hal tersebut diperparah dengan Kelaparan dan bencana kekeringan yang merata hampir di seluruh Somalia. Merespon keadaan tersebut, Dompet Dhuafa lewat Disaster Management Center (DMC) terjunkan tim ke Somalia untuk salurkan bantuan kemanusiaan.

Manager Social Development Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono menjelaskan, jika dalam jangka waktu terlalu lama tidak ada intervensi apapun dari masyarakat dunia, akan timbul korban jiwa yang sangat besar di Somalia. “Bahkan beberapa lembaga Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menyatakan dunia sekarang sedang menghadapi krisis kemanusiaan terbesar setelah perang dunia dua. Hal itu didapat dengan mengacu kepada kondisi lima negara terindikasi gagal yaitu Yaman, Sudan, Sudan Selatan, Nigeria dan Somalia,” kata dia dalam siaran tertulis yang diterima redaksi, Minggu (2/4/2017) di Jakarta.

“Karena itu lah kita dari Dompet Dhuafa berusaha merespon kondisi tersebut dengan melihat negara mana yang perlu kita respon dengan cepat. Ternyata Somalia lah yang mengalami kondisi paling parah, maka kita kirim tim ke sana malam ini,” sambungnya.

Rencananya ada dua wilayah yang akan disambangi, yaitu Mogadishu dan Bosaso. Aksi kemanusiaan Dompet Dhuafa di Somalia menargetkan 1.000 penerima manfaat di dua wilayah tersebut. “Karena kita menghadapi kondisi kelaparan dan kekeringan, ke sana lah alokasi dana kita dahulukan. Kita harus bisa pastikan masyarakat yang nanti akan menjadi wilayah sasaran Dompet Dhuafa itu terjamin makanan dan air bersihnya. Baru selanjutnya kita akan berbicara dalam konteks kesehatan dan lain-lain,” jelas Arif.

Demi memenuhi kebutuhan air, Dompet Dhuafa akan menggali sumber mata air. Namun menurut Arif, hal itu tidak akan mudah dilakukan. Selain biaya yang tinggi, penggalian mata air pun harus dalam. “Info dari mitra-mitra kami di Somalia, jika  pada umumnya 30 sampai 40 meter sudah cukup untuk membuat sumur, kemungkinan di sana harus menggali sampai 100 meter untuk mendapatkan sumber mata air,” ungkap Arif.

Mengenai jumlah sumber mata air yang akan digali, Arif belum bisa memastikan. Karena hal itu akan ditentukan oleh Tim yang dikirim ke Somalia setelah melihat segala kemungkinan dan efektifitasnya. (emka)

Editor: Romandhon

Related Posts