PeristiwaPolitik

Bantu Tuna Rungu di Pemilu, Pemerintah Diminta Berikan Pelatihan Bisindo kepada Petugas TPS

Pembicara di pelatihan yang digelar oleh General Election Network for Disability Access/Foto nusantaranrews (Muhtar)
Pembicara di pelatihan yang digelar oleh General Election Network for Disability Access/Foto nusantaranrews (Muhtar)

NUSANTARANEWS.CO – Sekretaris dari Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Tori Hermawan, meminta kepada Pemerintah ataupun penyelenggara Pemilu untuk memberikan pelatihan ataupun bimbingan teknis kepada petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) agar menguasai Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo).

Menurut Tori, dirinya pribadi sudah terbantu dikarenakan petugas TPS di sekitarnya sudah mengenal dan mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengannya. “Akses pemilu yang sudah dilaksanakan di lingkungan rumah saya sudah cukup baik dan terakses, dikarenakan petugas TPS memang sudah mengenal saya sebagai disabilitas rungu,” ungkapnya di sebuah pelatihan yang digelar oleh General Election Network for Disability Access (AGENDA) di kawasan Salemba Raya, Jakarta, Sabtu (13/8).

Selain terbantu oleh petugas TPS, lanjut Tori, dirinya juga dibantu oleh sanak keluarganya saat proses pemilu terjadi. “Saya bersama istri (sesama tuna rungu) datang ke TPS bersama keluarga, dalam hal ini seperti orang tua, kakak, adik dan itu sangat membantu,” katanya.

Baca Juga:  Anton Charliyan: Penganugrahan Kenaikan Pangkat Kehormatan kepada Prabowo Subianto Sudah Sah Sesuai Ketentuan Per UU an

Akan tetapi, Tori menegaskan, untuk teman-teman tuna rungu lainnya mungkin tidak terbantu karena petugas TPS-nya belum dilatih untuk menguasai Bahasa Insyarat Indonesia (Bisindo).

Oleh karena itu, Tori menambahkan, Pemerintah ataupun pihak penyelenggara pemilu ke depannya dapat memberikan pelatihan-pelatihan kepada para petugas TPS agar para penyandang disabilitas, khususnya tuna rungu dan tuna netra, bisa terbantu.

“Bimbingan teknis kepada staf TPS, agar minimal bisa sedikit menguasai Bisindo. Lalu, disabilitas rungu juga harus dilibatkan dalam proses monitoring dan evaluasi. Kemudian, berikan juga tanda atau simbol kepada tuna rungu agar petugas TPS mengetahui kalau ada tuna rungu sebagai peserta,” ujar Tori. (Deni)

Related Posts

No Content Available