Berita UtamaLintas NusaPeristiwaTerbaru

Banjir Bandang Terjang Wilayah di Banyuwangi, Inilah Penyebabnya

Banjir Bandang Terjang Wilayah di Banyuwangi, Inilah Penyebabnya
Banjir bandang terjang wilayah di Banyuwangi, inilah penyebabnya.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Banjir menerjang Dusun Krajan, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis (3/11) malam. Akibat banjir tersebut, sejumlah rumah warga rusak hingga menyebabkan tiga jembatan penghubung putus. Selain di Desa Kalibaru Wetan, banjir bandang juga merusak sejumlah fasilitas umum di desa lain di Kecamatan Kalibaru.

BPBD Banyuwangi juga mencatat bahwa ada sejumlah kendaraan yang hanyut akibat diterjang banjir. Bahkan belasan ternak warga juga hilang.

Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Martin Hamonangan mengatakan banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Banyuwangi salah satunya di wilayah Kalibaru kabupaten Banyuwangi, Jumat 4 November 2022 sebagai dampak dari peralihan fungsi lahan di perbukitan di daerah Kalibaru.

“Banjir ini disebabkan pergeseran peruntukan lahan yang ada di dataran tinggi (gunung) dimana lahan hutan berubah menjadi lahan perkebunan dan persawahan. Pemanfaatan lahan hutan menjadi lahan perkebunan dan pertanian,” jelsnya saat dikonfirmasi sedang mendirikan posko untuk korban banjir di Kalibaru kabupaten Banyuwangi, Jumat (4/11).

Baca Juga:  Sering Dikeluhkan Masyarakat, Golkar Minta Tambahan Sekolah SMA Baru di Surabaya

Perubahan peruntukan lahan tersebut, sambung politisi PDI Perjuangan ini membawa dampak resapan air hujan di dataran tinggi dan tidak dapat ditahan oleh tanaman keras yang ada di hutan. “Sehingga langsung terjun bebas ke bawah ke kawasan pemukiman,” tambahnya.

Mantan advokat senior di Surabaya ini mengatakan bahwa solusi untuk mengatasi hal ini, diharapkan bagaimana pemanfaatan lahan hutan itu dibuatkan saluran drainase yang memadai. “Jika sangat urgen atau penting sekali, maka perlu dibuatkan embung di setiap wilayah yang selalu menjadi langganan banjir bandang,” tandasnya.

Adapun fungsi embung tersebut, kata Martin, antara lain ketika musim hujan embung dapat menampung kelebihan air yang nantinya ketika musim kering bisa dimanfaatkan untuk pengairan persawahan atau perkebunan.

“Itu adalah harapan saya dan menjadi salah satu solusi untuk mencegah banjir bandang tahunan. Namun, jika pemerintah provinsi kesulitan untuk merealisasikan embung-embung tersebut, tentunya juga dapat disinergikan dengan pemerintah kabupaten Banyuwangi untuk pembiayaan,” pungkasnya. (setya)

Related Posts

1 of 31