Ekonomi

Bangun Lumbung Pangan di Perbatasan, Menteri Amran Ingin Kalahan Filipina?

NUSANTARANEWS.CO – Tujuan pembangunan lumbung pangan di perbatasan, menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, agar para petani bisa mengekspor langsung hasil panennya ke negara tetangga dengan cepat dan mudah.

“Kita membangun lumbung pangan di perbatasan, di Kepulauan Riau perbatasan Singapura dan Entikong perbatasan Malaysia. Kepulauan Riau itu 71 tahun tidak ada padi di sana bagaimana tidak selundupan. Padahal Singapura tidak punya sawah, tapi selundupannya dari Singapura ke Kepulauan Riau,” papar Amran di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (2/2/2017).

Menurutnya, dengan adanya lumbung pangan di perbatasan, ekspor pangan tidak memerlukan waktu yang lama. Sehingga, Indonesia bisa mengalahkan Filipina dan Pakistan yang selalu menjadi eksportir pangan.

Baca: Stok Overkapasitas, Pemerintah Kirim Beras Asal Jawa ke Sumatera dan Kalimantan

“Rumusnya sederhana tapi tidak dikerjakan. Kalau kita tanam di perbatasan, ekspor tinggal lempar. Seperti bawang sambil tanam langsung kita lempar ke sebelah. Biar sebelah langsung lempar dolar ke kita,” kata Amran.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

“Ada yang mengatakan bisa kita bersaing dengan Filipina dan Pakistan? Mereka 11 jam baru sampai, kalau kita hanya 1 menit sampai. Nanti di Entikong kita bangun 50 ribu (hektare lumbung pangan),” ujar Amran.

Simak: Awal 2017, Stok Beras Capai 1,8 Juta Ton

Nantinya, lumbung pangan tersebut akan dikhususkan untuk beberapa komoditas, seperti bawang, beras, cabai, jagung, dan kedelai. Namun, kata Amran, hal tersebut harus dilakukan secara bertahap.”Kita selesaikan bertahap seluruh komoditas yang kita ekspor. Tidak bisa sekaligus, tahun ini selesai bawang, beras, cabai tidak impor. Lalu jagung ditargetkan 2018, yang terakhir itu kedelai,” tutur dia. (Richard)

Related Posts

1 of 55