PolitikRubrika

‘Balada Kepalsuan Hanum’: Majalah Kiriman Pers HMI Jogja untuk Amien Rais

Direktur Utama Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) Sinergi, Muchlas Jaelani saat menyampaikan ceramah sekaligus membuka kegiatan launching dan dialog publik di Gedung Teatrikal Fakultas Hukum dan Syariah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu, (31/10/2018). (FOTO: Istimewa)
Direktur Utama Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) Sinergi, Muchlas Jaelani saat menyampaikan ceramah sekaligus membuka kegiatan launching dan dialog publik di Gedung Teatrikal Fakultas Hukum dan Syariah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu, (31/10/2018). (FOTO: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, YogyakartaLembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) Sinergi mengadakan kegiatan Launching Majalah Edisi XXII dan Dialog Publik. Kegaitan ini dihadiri ratusan mahasiswa, OKP, kelompok organisasi pemuda, dan sejumlah lembaga pers kampus.

Bekerjasama dengan Himpunan Aktivis Milenial (HAM) Indonesia dan DPD KNPI DIY, kegiatan ini mengusung tema “Teladan Kepahlawanan Cut Nyak Dien-RA Kartini Pasca Kesaksian Hoaks Hanum Rais”. Hadir dalam kegiatan tersebut narasumber di antaranya Halili Hasan, Direktur Riset Setara Institute, Valentina Wiji dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia, dan Naufil Istikhari, Dirut Cantrik Pustaka.

Baca Juga:

Dalam ceramahnya, Direktur Utama LAPMI Sinergi, Muchlas Jaelani, menjelaskan, pernyataan putri Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Hanum Salsabila Rais yang menyetarakan tersangka hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet dengan Cut Nyak Dien dan RA Kartini dianggap sebagai preseden buruk bagi masa depan demokrasi Indonesia.

Baca Juga:  JKSN Jatim Deklarasikan Dukungan Khofifah-Emil Dua Periode

Bukan hanya itu, pernyataan Hanum disinyalir sebagai pelecehan terhadap sejarah. Terlebih Cut Nyak Dien dan RA Kartini merupakan dua pahlawan nasional yang sangat dihormati dan jasa-jasanya diteladani oleh masyarakat Indonesia.

“Kita sedang berduka dan terpukul oleh pernyataan sepihak Hanum Rais yang mengklaim Ratna Sarumpaet sama dengan Cut Nyak Dien dan RA Kartini. Pernyataan Hanum menunjukkan kedangkalan pengetahuan dia terhadap sejarah,” kata Direktur Utama Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Lapmi) Sinergi, Muchlas Jaelani di Gedung Teatrikal Fakultas Hukum dan Syariah, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu, (31/10/2018).

Bukan hanya itu, Hanum menurut Muchlas secara terbuka sudah menghina sejarah heroisme yang ditunjukkan Cut Nyak Dien dan RA Kartini dalam memperjuangkan bangsa Indonesia dari kolonialisme Belanda tempo itu.

“Bagaimana mungkin Ratna Sarumpaet yang cacat moral dan cacat hukum disandingkan dan disamakan dengan dua tokoh dan pahlawan yang punya jasa besar terhadap kemerdekaan Indonesia. Cut Nyak Dien yang sepanjang hidupnya misalnya menghibbahkan dirinya untuk kepentingan bangsa, lalu dianggap sama dengan Ratna Sarumpaet oleh Hanum Rais. Tindakan dan sikap ini menunjukkan kedangkalan pemahaman Hanum Rais terhadap sejarah,” terang mahasiswa Sosiologi Agama UIN Yogyakarta itu.

Baca Juga:  Berikut Nama Caleg Diprediksi Lolos DPRD Sumenep, PDIP dan PKB Unggul

“Hanum telah melucuti keluhuran dua srikandi bangsa Indonesia. Betapa tidak, Cut Nyak Dien adalah pahlawan yang begitu dihormati karena perang gerilyanya mengusir penjajah dari Indoneia. Begitu pula dengan Kartini, ia menjadi simbol gerakan emansipasi karena keberanianya dalam berupaya untuk memupus kultur patriarkhi yang mengakar kuat pada masa itu,” sambung Muchlas.

Agenda Politik

Muchlas meyakini, apa yang ditunjukkan Hanum Rais sebagai upaya untuk menarik simpati publik menjelang Pilpres 2019 mendatang. Terlebih selama ini kata Muchlas, Hanum Rais termasuk salah satu ‘pemuja’ Prabowo Subianto yang terkenal lantang melawan pemerintahan yang sedang berkuasa.

“Sesat pikir yang ditunjukkan Hanum Rais merepresentasikan sebuah agenda politik besar untuk menarik simpati publik, jika pemerintahan yang sedang berkuasa jahat. Padahal justru sebaliknya, kejahatan selalu lahir dari kelompok-kelompok yang dipuja Hanum Rais,” terang Muchlas.

Karena itu, Muchlas meminta jangan sampai kelompok milenial terjebak oleh isu yang dibangun kelompok politik tertentu. Milenial kata Asep, harus kritis dan cerdas dalam menyikapi dinamika politik tanah air yang dianggapnya mulai tidak sehat.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

“Menggalakkan tradisi literasi berbasis digital adalah pilihan paling efektif untuk menyelamatkan milenial dari tindakan elite yang suka ngibulin masyarakat. Milenial tidak boleh terjebak oleh perilaku tidak etis sebagaimana dipertontonkan kelompok-kelompok tertentu. Milenial harus cerdas, milenial harus melawan cara-cara berpolitik yang ‘tidak bermoral’,” kata dia.

Disebutkan Muchlas, pihaknya juga akan mengirimkan Majalah Sinergia bertajuk ‘Balada Kepalsuan Hanum’ itu ke rumah Amien Rais. “Sebagai bentuk kepedulian kami kepada keluarga Amien Rais, kami akan kirimkan majalah ini ke rumah beliau di Jalan Pandean Sari, Depok, Sleman hari ini,” pungkas Muchlas. 9red0

Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,152