Lintas NusaSpiritualTerbaru

Bahaya Radikalisme yang Mengancam NKRI

NUSANTARANEWS.CO, Trenggalek – Dandim Trenggalek Letkol Arm Bayu Argo Asmoro memberikan Materi Wawasan Kebangsaan dan Bahaya Radikalisme yang Mengancam NKRI di Kampus STKIP Trenggalek.

Dalam kesempatan tersebut, Letkol Arm Bayu Argo Asmoro menyampaikan materi kepada mahasiswa dan mahasiswi STKIP PGRI Trenggalek tentang bahaya radikalime.

“Sebagai Mahasiswa kita harus tahu apa kewajiban kita sebagai warga negara. Kita sebagai generasi penerus harus mempertahankannya untuk itu mari kita dengarkan apa arahan beliau,” kata Wakil Ketua I STKIP PGRI Trenggalek Dwi Kuncorowati.

Selepas itu, Letkol Arm Bayu Argo Asmoro menyampaikan materi Wawasan Kebangsaan dan Bahaya Radikalisme dengan beberapa materi di antaranya, sejarah kerajaan di nusantara meliputi Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta sejarah perjuangan para Pahlawan Kemerdekaan.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar kumpulan dari 1.128 Suku Bangsa, 746 Bahasa, 1.025 Tapak Budaya dan 253,7 Juta penduduk yang mendiami 17.504 pulau di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Baca Juga:  Tim Gabungan TNI dan KUPP Tahuna Gagalkan Penyelundupan Kosmetik Ilegal dari Filipina

Kemudian dilanjutkan bahwa NKRI terdiri dari 34 Propinsi, 410 Kabupaten, 98 Kota Madya, 6694 Kecamatan, 8216 Kelurahan dan 69249 Desa. Keragaman harus menjadi kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional dalam bingkai NKRI. Empat Konsensus Dasar Bangsa antara lain Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Pancasila paham yang didasarkan atas kesadaran kebangsaan yang kuat. Esensi nilai-nilai Pancasila: Nilai eligius, kekeluargaan, keselarasan, kerakyatan dan keadilan,” ujarnya.

Setelah itu, Letkol Arm Bayu Argo Asmoro menyampaikan materi tentang bahaya radikalisme, yang menyangkut hal-hal terkait Indonesia di tengah tantangan global, Neoliberal Kapitalisme, gerakan Islam Radikal, Sosialisme.

Dijelaskannya, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan. “Radikalisme ada 2 yaitu statis dan destruktif,” katanya.

Adapun faktor-faktor penyebab munculnya radikalisme di antaranya faktor sosial politik, keagamaan, kultural, ideologi anti westernisme, kemiskinan dan tidak keadilan. (ed/fr)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 18