Mancanegara

Bahas Pengaruh Iran di Timur Tengah, AS dan Israel Gelar Pertemuan di Pentagon

Bahas Pengaruh Iran di Timur Tengah, AS dan Israel Gelar Pertemuan di Pentagon
Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis dan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengadakan pertemuan di Pentagon pada Kamis (26/4). (Foto: Navy Petty Officer 1st Class Kathryn E. Holm)

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis dan Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengadakan pertemuan di Pentagon pada Kamis (26/4) waktu setempat dalam rangka mempererat kerja sama bidang keamanan kedua negara sekutu tersebut.

Tema penting dari pertemuan kedua petinggi negara tersebut ialah pembahasan mengenai pengaruh Iran dan stabilitas Timur Tengah, terlebih setelah Presiden Donald Trump bersikeras mengubah kesepakatan nuklir Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA).

Washington bahkan mendesak negara-negara Eropa agar mau mengikuti keputusan Presiden Trump dan meminta komitmen mereka agar bekerja sama untuk mencari kesepakatan tambahan atau tindak lanjut yang membahas pengembangan atau pengujian rudal jarak jauh Iran, memastikan inspeksi IAEA yang luas, dan menghapus sunset clauses di JCPOA.

Belakangan pengaruh Iran yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah sangat mengkhawatikan kekuatan Eropa, terutama dengan melihat strategi AS yang membentuk sebuah aliansi regional anti-Iran bersama Israel dan Arab Saudi – yang dapat memunculkan konfrontasi militer – yang bukan saja memotong pasokan minyak ke Eropa, tapi juga mengakibatkan krisis politik dan pengungsi yang akan tumpah ke Eropa.

Baca Juga:  Drone AS Tidak Berguna di Ukraina

Baca juga: Washington Memberi Ultimatum Kepada Jerman, Inggris dan Prancis Untuk Mengubah Kesepakatan Nuklir Iran

Juru bicara Pentagon Dana W White dikutip DoD News Defense Media Activity menuturkan bahwa pertemuan Mattis dan Lieberman tersebut menegaskan hubungan pertahanan AS-Israel terutama kerja sama militer serta komitmen AS yang tak tergoyahkan untuk memberikan jaminan keamanan Tel Aviv.

“Persahabatan AS dan Israel tidak akan pernah goyah dan bertambah kuat. Ikatan tak tergoyahkan ini dibangun di atas dasar saling menghormati, berbagi nilai-nilai demokrasi dan menyelaraskan kepentingan global,” ujar White.

Sementara itu Mattis menuturkan kerja sama AS dan Israel tidak pernah lebih erat dibandingkan masa kini. Apalagi setelah militer kedua negara bulan lalu menggelar latihan perang gabungan bertajuk Juniper Cobra.

“Hal itu semakin membuat pasukan AS dan pasukan pertahanan Israel semakin kompak. Latihan tersebut semakin meningkatkan kemampuan berbagi pengalaman militer, kemutlakan dan interoperabilitas gabungan. Kerja sama militer kami ini dilakukan secara berkelanjutan dan sangat penting untuk menciptakan stabilitas Timur Tengah sehingga benar-benar menjadi kenyataan, terutama dalam menghadapi Iran yang terus menyebarkan pengaruhnya di seluruh wilayah,” ujar Mattis.

Baca Juga:  Keingingan Zelensky Meperoleh Rudal Patriot Sebagai Pengubah Permainan Berikutnya?

Teheran telah berulang kali memperingatkan AS untuk tetap menghormati kesepakatan nuklir 2015 yang ditandatangani AS, Cina, Rusia, Inggris, Perancis dan Jerman pada 2 April 2015 itu. Presiden Trump bahkan mengancam akan menarik menarik diri dari JCPOA pada 12 Mei mendatang.

Presiden Trump sendiri telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Washington pada Senin (23/4) lalu. Pertemuan digelar saat Macron mengadakan lawatan ke Washington, yang kabarnya kedua petinggi negara itu membahas soal perjanjian nuklir Iran.

Dan pada 13 Juli mendatang, Presiden Trump akan melawat ke Inggris. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,055