Rubrika

Bagaimana Perusahaan E-commerce Membantu Korban Bencana?

e-commerce, perusahaan e-commerce, bantuan e-commerce, santunan e-commerce, situs e-commerce, nusantaranews, nusantara, nusantara news
E-commerce. (doofinder.com)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ada rasa keingintahuan masyarakat mengenai bagaimana perusahaan e-commerce membantu korban bencana alam. Melalui sumber-sumber terpercaya, tim iPrice menyajikan data tersebut dalam bentuk visual.

1. Ketersediaan paket donasi yang ditawarkan hampir seluruh situs e-commerce

Perusahaan e-commerce kerap bekerja sama dengan organisasi lain seperti ACT, Baznas, dan Dompet Dhuafa untuk menawarkan pake donasi yang kemudian dapat dibeli oleh pelanggan mereka. Hal ini secara tidak langsung, mengajak publik untuk terlibat dalam kampanye tersebut.

Ada juga kemungkinan lain yang bisa dipertimbangkan oleh perusahaan e-commerce, seperti donasi dalam bentuk barang. Walaupun beberapa situs di atas sudah melakukan donasi dalam bentuk barang, masih banyak yang lainnya yang belum mengindahkan opsi ini.

Hal ini mungkin akan menarik minat publik yang memilih untuk tidak menyumbang dalam bentuk uang atau memiliki barang yang masih layak untuk disumbangkan.

2. Setiap perusahaan memiliki cara tersendiri untuk membantu korban

Selain menawarkan paket donasi dan donasi internal dari perusahaan, kebanyakan perusahaan yang terdaftar pada tabel diatas memiliki program lain yang merupakan bagian dari kampanye mereka dalam membantu korban gempa di Lombok dan Palu.

Baca Juga:  PPWI Selenggarakan Hitung Cepat Pilpres 2024, Ini Hasilnya

Contohnya, Tokopedia yang ikut berinisiatif dalam menggelar konser amal untuk menggalang dana, sedangkan Bukalapak juga bekerja sama dengan Blackberry Messenger, Emtek, SCTV, Indosiar, KapanLagi, Dana dan YPP untuk mengeluarkan fitur “Pulihkan Palu Donggala” di BBM. Mereka juga membangun rumah sementara untuk dinaungi oleh korban gempa Lombok.

Shopee, Lazada dan Elevenia juga melakukan kegiatan serupa dengan membangun rumah hunian dan sekolah untuk korban gempa.

3. Semua perusahaan belanja online bekerja sama dengan organisasi lain

Dalam melakukan program dan kampanye tersebut, perusahaan-perusahaan belanja online ini berkerja sama dengan banyak organisasi amal di Indonesia, seperti ACT, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, dan Baznas.

Dengan perkembangan yang terjadi di sektor transportasi dan logistik dalam negeri, salah satu kemungkinan utamanya adalah dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan transportasi dan logistik. Perusahaan belanja online mungkin dapat memanfaatkan perkembangan transportasi ini untuk menyalurkan bantuan dengan lebih cepat dan efisien pada korban bencana. Contohnya dengan mengerahkan sekelompok kurir atau truk khusus untuk melakukan pengiriman ekspres ke lokasi korban berada.

Baca Juga:  Wabub Nunukan Resmikan Resort D'Putri Pulau Sebatik

Di sisi lain, semakin banyak official store dan flagship store yang menjual barang dagangan mereka disitus belanja online seperti Lazada, Tokopedia, Shopee, Blibli, dan lainnya. Ini bisa menjadi kesempatan bagi perusahaan-perusahaan e-commerce untuk mengajak pihak official store dan flagship store untuk bekerja sama dalam membantu korban bencana alam.

E-commerce sebagai sarana untuk beramal di Indonesia

Semenjak tren e-commerce melanda Indonesia, efisiensinya tidak dapat diragukan lagi. Selain bisa digunakan untuk berbelanja online, e-commerce juga bisa di gunakan untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.

Ambil contohnya di China, 15 perusahaan e-commerce termasuk Alibaba Group menawarkan servis untuk toko di daerah pedalaman guna memudahkan akses penduduknya. Selain itu, ada juga i=Change yang berhasil mengumpulkan US$500ribu dengan melibatkan penjual di situs mereka. Setiap transaksi yang dilakukan dengan penjual yang berkomitmen dalam program ini, US$1 akan didonasikan kepada organisasi amal yang bekerja sama dengan i=Change untuk melawan kekerasan pada wanita.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

Meskipun teknologi e-commerce masih terbilang baru di Indonesia, hal ini tidak berarti masyarakat Indonesia belum bisa mengutilisasikan teknologi ini dengan baik dan benar. Nyatanya, masyarakat Indonesia sudah mulai menggunakan sarana e-commerce untuk melakukan kegiatan amal seperti membayar zakat dan berdonasi melalui organisasi amal ynag sudah merangkul perkembangan lanskap e-commerce; ACT, Baznas, Rumah Zakat, Domper Dhuafa, dan masih banyak lagi.

Kedepannya, e-commerce di Indonesia diharapkan agar bisa membantu dengen lebih efisien lagi, misalnya melalu kerja sama dengan industri transportasi dan yang lainnya. Tentu saja hal ini memerlukan usaha dari pihak e-commerce serta publik. Publik diharapkan bisa berkontribusi pada kemajuan e-commerce sehingga ada opsi baru sebagai sarana kegiatan amal.

Pada akhirnya, industri e-commerce di Indonesia diharapkan untuk bisa mengejar prestasi perusahaan e-commerce raksasa seperti Alibaba Group dan juga Amazon yang dapat membantu orang yang kekurangan.

(kza/nvh/anm)

Editor: Novi Hildani

Related Posts

1 of 3,149