Terbaru

Bagaimana Menanggapi Pertanyaan Anak Seputar Seksualitas?

NUSANTARANEWS.CO – Menjadi orang tua akan melihat anak mereke tumbuh dan dewasa. Dalam tahap-tahap perkembangan tersebut, pasti akan banyak cerita dan banyak keingintahuan yang anak utarakan secara langsung terhadap orang tua mereka.

Mungkin para orang tua akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang menjadikan mereka sulit untuk menjawabnya. Bukan karena tidak mengerti jawabannya melainkan tidak mengerti apakah pantas atau tidak mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan dari anak mereka. Contoh yang paling sering adalah pertanyaan yang contohnya, ‘mengapa ibu bisa hamil?’ ‘Dari mana adik bayi nantinya keluar saat dilahirkan?’ dan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin berhubungan dengan hubungan seksual.

Hal ini pernah dibahas dalam forum Parenting Am I Being Unreasonable Discussion Thread. Di mana seorang anggota pernah menanyakan mengapa dirinya merasa ‘malu’ atau canggung saat anak mereka bertanya seberapa sering ayahnya berhubungan seks.

Jadi bagaimana seharusnya orang tua menjawab pertanyaa-pertanyaan yang berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan seks?

Jujur Saja (Tetepi Dengan Alasan)

Baca Juga:  Perdana Menteri Thailand Kagumi Manuskrip Al Quran Tertua Asal Aceh

Dikutip dari sebuah panduan yang disusun oleh NHS, “Jika anak anda mengajukan pertanyaan tentang seks, mereka siap untuk mendapatkan jawaban yang benar.” Tetapi bukan berarti bahwa kita harus memberikan mereka penjelasan secara mendetail karena hal tersebut kemungkinan akan membuat anak bingung.

Jadi jelaskanlah hal-hal yang paling sederhana kepada mereka dan jangan membuatnya rumit.

Jangan Menghindari Pertanyaan Itu

Ketika anak tidak mendapatkan jawaban dari anda, mereka akan mencari jawaban mereka sendiri kepada teman mereka, atau orang lain yang mungkin justru akan membahayakan kehidupan seksualnya. Mungkin juga dirinya akan mencari jawaban secara online.

Pengenalan dalam Usia yang Tepat

Beberapa kasus pernah tercatat pada beberapa gadis yang mendadak pinsan dalam mata pelajaran reproduksinya atau mempelajari tentang pubertas untuk pertama kalinya. Jadi hal terbaik adalah menjadi orang tua yang terbuka dan siap menjadi rekan diskusi dan narasumber bagi anaknya. Bicaralah pada anak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pubertas, reproduksi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan seksualitas saat berusia 10 tahun bagi anak perempuan. Hal tersebut juga harus diawali dengan pengetahuan dasar agar ia tidak kaget terhadap pubertas yang akan dihadapinya dan juga diketahuinya dari orang lain.

Baca Juga:  Film Lafran Tayang Spesial Untuk HUT ke-77 HMI

Sementara pada anak laki-laki usia 12 tahun disarankan untuk diberi pengertian mengenai hal-hal tentang seksualitas, hal tersebut sesuai yang dianjurkan NHS.

Hal-hal di atas setidaknya dapat meluruskan hal-hal yang sampai saat ini masih kerap disalah tanggapi oleh para orang tua.

Hal lain yang harus selalu dijaga adalah privasi hubungan orang tua terhadap anak mereka. Sebisa mungkin hal-hal yang berkaitan dengan hubungan seksual, dirahasiakan dari anak mereka. Jangan sampai anak melihat hubungan seksual orang tuanya meskipun orang tua perlu bersikap terbuka ketika anak menanyakan hal tersebut.

Hal terbaik untuk menanggapi hal tersebut yang juga dapat orang tua lakukan juga adalah memberikan kepadanya buku yang berisi seputar pengetahuan seksual dan reproduksi.

(Penulis: Riskiana)

Related Posts

1 of 6