Berita UtamaPolitik

Badko HMI Yogjakarta: Terorisme dan ISIS Telah Membuat Kita Saling Bermusuhan

Badko HMI Yogjakarta. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)
Badko HMI Yogjakarta. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Awal Agustus lalu, Badko HMI Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar diskusi terbatas bersama Polda Jawa Tengah membahas isu terorisme dan paham radikalisme di Indonesia.

Dalam diskusi terbatas tersebut terungkap bahwa terorisme telah membuat kita saling curiga dan bermusuhan. Terorisme telah mencabik-cabik rasa persaudaraan dan nilai-nilai toleransi yang merupakan kultur budaya bangsa Indonesia. Dengan kata lain, terorisme tidak hanya menimbulkan kerugian harta dan nyawa, tetapi juga menciptakan ketakutan yang pada gilirannya akan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal lebih lanjut yang perlu dipahami bersama adalah ancaman terbesar terorisme bukanlah pada aspek serangan teror fisik – tapi justru pada propaganda masif yang menyerang pola pikir (mindset) masyarakat luas.

Misalnya belakangan ini adalah propaganda kelompok gerakan yang mengatasnamakan diri Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Kelompok radikal baru ini semakin hari semakin meluaskan pengaruhnya ke luar kawasan Timur Tengah. Dengan menggunakan perangkat teknologi informasi, ISIS berhasil menjalankan propagandanya ke seluruh dunia, dan secara faktual berhasil merekrut banyak anak muda dari berbagai penjuru dunia bergabung dengan meraka.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Shalat Tarawih Bersama Masyarakat di Kecamatan Tlanakan

Oleh Karena itu, melalui momentum diskusi ini, diharapkan mampu membangkitkan dan memperkuat semangat kebangsaan di kalangan generasi muda dalam rangka mencegah paham radikalisme ISIS demi keutuhan dan kesatuan NKRI.

Selesai acara, Ketua Umum Badko HMI Jateng-DIY, Husnul Mudhom mengatakan, terorisme adalah musuh kita bersama. Oleh karena itu, perlu kebersamaan untuk memberantasnya terutama dengan menyatukan tekad dan komitmen generasi muda untuk mencegah paham radikalisme dan ISIS agar tidak berkembang di NKRI. Acara diskusi tersebut juga dihadiri Kasubsit IV Polda Jateng (pemateri), Sukandar, Wakil Wali Kota Salatiga, Muhammad Haris dan Ketua Mantiki 3 dan mantan anggota NII, Nasir Abas.(Banyu)

Related Posts

1 of 36