Budaya / SeniPuisi

Badai Palem Inn

Puisi Ferry Fansuri

Badai Palem Inn

Bergemuruh badai disebuah kamar Palem Inn
Bergumul bergulat mencekik urat nadi
Kuseret engkau di sofa itu
Kucampak kau pada busa bertumpuk

Sejumput adegan terpantul dalam cermin
Wajahmu terengah menyinggung taring
Matamu membara membakar syarafku
Mencengkram leherku tersendat mati

Tak ada badai yang berlalu
Terus terombang-ambing
Menggulung akal sehat dan nurani
Sekejap tsunami menyapu habis

Saat kudendang tembang asramadana
Kutindih engkau demi benih kehidupan
Tiba-tiba ku melayang terbang
Selaksa kilat kau raih punggungku
Kau tusuk jemarimu dalam tuk mendekatmu
Hanya mengeleng kepala tanpa kata
Karena kata itu hilang
Bersembunyi dalam jeritanmu

Pematangsiantar, Maret 2017
Laba-Laba Fantasi

Jeratan laba-laba fantasi mengembang
Mangsa terjebak tak berdaya
Kau dalam pusaran magnetku
Kutarik ke lingkaran hitamku

Pisau lidah itu menusuk bibir ranum
Mengaduk-aduk labirin selangkangan
Wajahmu kau palingkan saat bibir ini bersatu
Erangan-erangan berhamburan

Tanganmu kokoh memagari pinggangku
Terlintas tak mau melepaskanku sedetikpun
Kepalaku tenggelam diantara lehermu
Berebut mematuk bisa ular

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Sebuah lindu telah terjadi
Gelombang mengoyang membahana
Tarikan napasmu seiring remasan tanganku
Menderu menembus langit-langit
Memecah keheningan buta

Kring…Kring..Kring

Sudut meja dering handphone menyalak
Kau hempaskan aku dari lamunan liarmu
Menyambar dan menjawab suara diujung mikropon itu

“Aku akan pulang, tunggu aku”

Pematang Siantar, Maret 2017

Ferry Fansuri, kelahiran Surabaya adalah travel writer, fotografer dan entreprenur lulusan Fakultas Sastra jurusan Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Pernah bergabung dalam teater Gapus-Unair dan ikut dalam pendirian majalah kampus Situs dan cerpen pertamanya “Roman Picisan” (2000) termuat. Puisi-puisinya masuk dalam antalogi puisi festival puisi Bangkalan 2 (2017) dan cerpen “pria dengan rasa jeruk” masuk antalogi cerpen senja perahu litera (2017). Mantan redaktur tabloid Ototrend (2001-2013) Jawa Pos Group. Sekarang menulis freelance dan tulisannya tersebar di berbagai media Nasional. Dalam waktu dekat menyiapkan buku antalogi cerpen dan puisi tunggal.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 185