Budaya / SeniPuisi

Bacaan Sebuah Musim di Suatu Surau

Bacaan Sebuah Musim di Suatu Surau. (Ilustrasi: NUSANTARANEWS.CO)
Bacaan Sebuah Musim di Suatu Surau. (Ilustrasi: NUSANTARANEWS.CO)

Puisi Rosy Panggih Mulyani

DI LINTASAN RAYA

Tiang bermata merah-kuning-hijau
Kau salah artikan
Sehingga aku diciptakan
Oleh tangan penegak ketertiban
Tuk memberi sirine
Dan sedikit menghentikan dari kecepatan
Untuk kau
Penikmat roda roda gila
Yang hanya punya satu nyawa
Aku rela terlentang di lintasan lintasan
Yang banyak anak menyeberang
Agar kau tahu aku
Yang butuh ketenangan tanpa kebisingan
Mulutmu yang bau
Malah berteriak mengaung keras
Saat melintas di hadapanku
Dasar kau gila
Tak punya adab dan tata krama
Tak memikirkan lain pengguna
Yang tak sadar
Kau telah merugikan semua
Demi keselamatan dan ketertiban
Aku tetap kokoh terlentang
Terbentang di jalanan
Tuk selalu menyadarkan

IAIN Purwokerto, Mei 2018

BACAAN SEBUAH MUSIM

Insan beriket wulung* ditambah garis putih
Telah berdiri wibawa memberi komando
Buruh tani bak pasukan perang
Siap memikul hasil tetesan keringat
Dan doa doa panjang yang tersimpan
Pada satu masa tanam
Adalah padi yang di indahkan warna kemuningnya

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Candiwulan, Mei 2018

*Beriket wulung : memakai ikat kepala

HUJAN

Gerimis menjelma
Menderas
Menusuknusuk dedaunan
Lalu membanjiri alam
Suara rintiknya membuat ramai sekitar
Bergelut dengan ocehan kawan kawan
Airnya menimpa batu
Kerikilpun berlarian

IAIN Purwokerto, Mei 2018

DI SUATU SURAU

Sosok berjubah merah
Menanti panggilan Illah
Tuk bersujud merendah
Kalam surga yang syahdu
Teriring asma-Mu
Sembilan puluh sembilan
Terulang ulang
Menusuk sukma yang beku
Akan cinta-Mu

Mafaza, Mei 2018

DI SUATU BAGIAN MALAM

Malam Kau jadikan tiga bagian
Aku terperanjat di akhiran
Kubah dalam sajadahku menyeru
Mengukir rindu pada-Mu
Dalam sunyi
Ku hadapkan wajah kepada Yang Maha Rahman
Tertitik beribu linangan
Sajadah jadi tumpuan
Tuk beri’tikaf
Sembari mengingat khilaf

Purbalingga, Mei 2018

Rosy Panggih Mulyani. Dilahirkan di Purbalingga pada tanggal 06 November 1997. Seorang mahasiswi IAIN Purwokerto jurusan Bimbingan Konseling Islam Fakultas Dakwah. Penulis aktif di Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban IAIN Purwokerto.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244