Sosok

Ayep Zaki Tawarkan Gagasan Untuk Mencapai Swasembada Pangan

Ayep Zaki Saat Pantau Ladang Padinya (Foto Istimewa)
Ayep Zaki Saat Pantau Ladang Padinya (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Eksistensi kesenjangan ekonomi dan sosial dalam sebuah negara, menjadi sebuah fakta bahwa pemahaman manusia terhadap ilmu bersifat terus berkembang. Praktisi dan pelaku UMKM Ayep Zaki menjelaskan hakikat ilmu adalah rangkaian keterangan yang didukung oleh fakta.

Dengan ilmu, lanjut Zaki, manusia mengerjakan kebenaran. Sedangakan hakikat kebenaran yang hakiki adalah milik Tuhan Yang Maha Esa.

Pria yang diakrap disapa Aa Zaki ini mengilustrasikan kemakmuran Indonesia bagaikan pohon. Dimana pohon sangat tergantung pada tumbuh kembang akar. Begitupun dengan unsur hara yang dibutuhkan pohon.

“Artinya kemakmuran di Indonesia bisa tumbuh subur bila sektor pertanian, perikanan dan peternakan di Indonesia mengalami pertumbuhan yang baik,” ungkap dia, dalam keterangannya, Senin (8/10/2018).

Dirinya mengatakan sejahtera tidaknya para petani Indonesia akan berdampak sistemik pada tumbuhnya kemakmuran di bumi pertiwi Indonesia.

Hal ini sejalan dengan pokok pikiran KH Ma’ruf Amin dalam sistem ekonomi berkeadilan yang digagasnya! Dan juga relevan dengan pidato Presiden Joko Widodo, pada 16 Agustus 2017 silam:

“Pada tahun ketiga, pemerintah bergerak lebih maju lagi, fokus pada kebijakan pemerataan ekonomi yang berkeadilan. Tahun 2017 ini adalah tahun kerja bersama untuk pemerataan ekonomi berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita ingin seluruh rakyat Indonesia, di seluruh pelosok tanah air bisa merasakan manfaat dari pembangunan secara merata. Kita ingin para petani, nelayan, buruh, ulama, pedagang pasar, tokoh agama, guru, aparatur sipil Negara, TNI, POLRI, pers, budayawan, mahasiswa, dan lainya bisa bergerak bersama, maju bersama, sejahtera bersama.”

Sebelumnya Presiden RI pertama Soekarno pernah berpesan, “Rakyat Indonesia akan mengalami celaka, bencana, dan malapetaka, dalam waktu dekat kalau soal makanan rakyat tidak segera terpecahkan. Sedangkan soal makan rakyat ini bagi kita adalah soal hidup dan mati,” ungkap Ayip Zaki menyitir perkataan Soekarno.

Lantas kapan Pohon Kemakmuran Indonesia di tanam? Menilik pernyataan KH Ma’ruf Amin dalam acara Konsolidasi Organisasi Menjelang Satu Abad Nahdlatul Ulama di Pontianak, Kalbar, (15/9). “Berdasar sila kelima itulah Arus Baru Ekonomi Indonesia akan berusaha mengkikis disparitas antara kaum pemilik modal besar dengan modal kecil, antara produk global dan lokal, serta antara yang kaya dan yang miskin.

Hal tersebut di atas sejalan dengan program FKDB yang digagas Ayep Zaki. Dimana ia telah membangun Pohon Kemakmuran Indonesia dan membantu pemerintah dalam mensukseskan program tersebut, yaitu dengan peningkatan produktifitas para petani hingga 35%, yaitu dengan menggunakan temuan baru Teknologi Nutrisi Esensial yang telah terbukti dan berhasil di 16 Provinsi selama setahun ini.

Ayep Zaki merasa optimis dengan program ini, 3 sampai 5 tahun kedepan. Ketahanan Pangan Nasional Indonesia akan segera terwujud. Karena selama ini, uji coba teknologi ini tidak dengan menggunakan APBD/APBD, cukup dengan regulasi pemerintah melalui instansi-instansi terkait, yang saling mendukung. (Pram)

Related Posts

1 of 18