MUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ayah Harun Rasyid, bocah korban pembunuhan pada kerusuhan 22 Mei, Didin Wahyudin mengaku akan terus berjuang menuntut keadilan atas kematian putranya.
“Saya sudah sampaikan ini semua ke DPR dan saya disambut bapak Fadli Zon. Alhamdulillah saya sudah terangkan semua apa yang terjadi. Dan saya sudah sampaikan ke Komnas HAM. Dan ini saya akan tuntut sampai seadil-adilnya,” kata Didin Wahyudin saat menghadiri acara Doa Bersama Ibu Pertiwi Berduka, Peduli Tragedi Kemanusiaan, Kamis (30/5/2019) di pelataran Masjid At Tin, TMII, Jakarta Timur.
Baca Juga:
Purnawirawan TNI dan Komunitas Burung Merak Rendra Mengunjungi Keluarga Harun
Reyhan Korban Aksi Kekerasan Aparat Keamanan?
Dalam acara yang digelar oleh Presedium Emak Emak Republik Indonesia itu, Didin yang didampingi sang istri menyampaikan permintaan dukungan kepada hadirin yang datang untuk memperjuangkan kematian putranya.
“Saya minta dukungan dan doanya untuk para korban,” sambungnya.
Didin masih tak percaya, atas kematian putra semata wayangnya tega dibunuh dengan sangat keji. Dirinya menjelaskan, jika memang putranya berbuat salah maka cukup dijewer atau dinasehati dan tidak perlu sampai dibunuh.
“Anak kami masih kecil. Muhammad Harun masih kecil kenapa harus ditembak? Kenapa harus ditembak ya Allah. Kenapa harus ditembak? Walaupun ia nakal atau apapun itu, dijewer pun pulang. Di jewer pun dia pulang. Kenapa ia harus ditembak? Allah,” ujar Didin sambil menahan air mata.
Selain dihadiri ayah Harun, acara Doa Bersama Ibu Pertiwi Berduka, Peduli Tragedi Kemanusiaan ini juga turut dihadiri ayah dari Farhan Syafero. Yakni salah salah satu korban pembunuhan pada aksi kericuhan 22 Mei.
Pewarta: Romadhon