Lintas NusaTerbaru

Awasi Dana Desa, Presiden Jokowi Utus Stafnya Kunjungi Ponorogo

Kunjungan Tim Staf Kepresidenan RI dalam rangka memotret Desa Bringinan, Ponorogo, Rabu (23/8/2017). (Foto: Muh Nurcholis/NusantaraNews)
Kunjungan Tim Staf Kepresidenan RI dalam rangka memotret Desa Bringinan, Ponorogo, Rabu (23/8/2017). (Foto: Muh Nurcholis/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS.CO, Ponorogo – Mencuatnya kasus korupsi Dana Desa (DD) di beberapa daerah yang menyeret pejabat, mulai Kepala Desa hingga Bupati, membuat Presiden Jokowi turun tangan.

Melalui Tim Staf Kepresidenan RI, Jokowi mengunjungi Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo, Jatim untuk melihat sejauh mana pelaksanaan DD tersebut.

Mengagetkan, di beberapa desa masih ada Kepala Desa yang takut mengelola DD karena takut terjerat hukum. Oleh karenanya, Jokowi menjadikan Desa Bringinan sebagai salah satu contoh Desa yang berhasil mengelola dana Desa.

Kehadiran Tim Staf Kepresidenan RI dalam rangka memotret Desa Bringinan secara detail, Rabu (23/8/2017) sore hingga malam, dalam segala aspek. Kedatangan Tim Staf Kepresidenan nyaris luput dari pantauan media massa. Staf Kepresidenan RI yang berkunjung ke Desa Bringinan adalah Andrianto Gani, Wandy N, dan Rendra N.S.

Kepala Desa Bringinan, Barno mengaku terkejut dan bangga atas kedatangan Staf Kepresidenan Joko Widodo di desanya. “Kepala desa harus kreatif inovatif agar pengguna DD ini benar-benar menyasar ke masyarakat,” kata Barno.

Dia menilai, rata-rata kasus terjadi karena arogansi Kades. “Mumpung berkuasa ada Kades yang ingin menguasai, sehingga kalau sudah nguasani (menguasai, red) ya, pengen ngakali (mengakali, red),” ujarnya.

Baca Juga:  Maya Rumantir Terima SHIELD of First Excellence dari Konsorsium Firsts Union dan PPWI

Menurut Kades Barno, yang terpenting penggunaan dana desa sesuai dengan juklak-juknisnya. “Sehingga melalui tahapan yang benar; perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dengan demikian insyaalloh selamet,” paparnya.

Kades Baro mengingatkan, jangan sekali-kali Kades mengambil uang dari bendahara karena bukan haknya, biar dikelola oleh TPK dan PKD.

“Kadang yang menjadi kasus karena si kades dana cair di bendahara terus diambil kadesnya. Itu lah yang salah, akan membuat gesekan yang lain,” tambahnya.

Dia juga mengaku bangga dan terkejut atas utusan Jokowi ke desanya. “Atas nama Pemerintah Desa Saya mengucapkan terima kasih, di mana ada tamu istimewa dari Staf Kepresidenan Jakarta untuk meninjau langsung kondisi Desa Bringinan dan sekaligus warga Desa Bringinan,” ucapnya.

Saat memberi sambutan, Barno menceritakan kalau Besa Bringinan itu termasuk kategori desa sedang, karena luas wilayahnya hanya 140 hektar dan luas persawahan 67 hektare dan jumlah penduduknya 1.400 orang. Rata-rata penduduk Bringinan adalah buruh tani, dan mayoritas warganya menjadi TKI, ada 150 orang dan yang menjadi PNS 3 orang.

Dia juga menceritakan pengelolaan Dana Desa yang mulai diterima tahun 2015. “Dengan adanya Dana Desa, Bringinan semakin berbudaya. Di mana sebelumnya dengan minimnya anggaran, dengan adanya dana desa masyarakat Bringinan semakin makmur dan membangun insfrastruktur dengan cepat. Prioritas yang kita lakukan adalah pembangunan irigasi karena mayoritas warganya adalah bertani. Selain itu, kita membuat sumur dalam, karena ini membutuhkan dana yang besar. Setelah kita koordinasi dengan kecamatan dan Pemdes diperbolehkan karena sumur dalam merupakan program berkelanjutan,” terangnya.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Untuk menentukan prioritas pembangunan dengan adanya dana desa, pihaknya melakukan musyawarah antar dukuh dan melibat BPD, Kamituwo dan perangkat desa lainnya untuk jaring aspirasinya. Langkah selanjutnya dibawa ke musyawarah desa untuk menentukan prioritasnya. Dikatakan, demi transparansi dalam pengelolaan dana desa kepada masyarakat Desa Bringinan awalnya tahun 2016 hanya pasang papan nama di setiap proyek yang sudah selesai dibangun. Kemudian tahun 2017 ini pihaknya membuat baliho yang berisi RAB desa Bringinan.

“Baliho RAB ini kita buat besar, dan kita pasag di setiap dukuh agar semua warga desa melihat dan mengetahui uang milyaran yang diterima Desa ini digunakan untuk apa saja. Jadi warga tidak perlu lagi datang ke balai desa, tinggal melihat papan nama lengkap dengan nominalnya,” terang Barno.

Sedangkan Andrianto Gani, selaku koordinotor kantor staf kepresidenan mengungkapkan, kedatangan mereka ke Desa Bringinan sebenarnya ingin mengetahui sejauh mana manfaat dari pada penggunaan dana desa (DD) di desa Bringinan.

Baca Juga:  Direktur Guetilang Jadi Pembicara Program Sosialisasi BP2MI di Indramayu

“Saya senang dengan pemaparan Kepala desa Bringinan Pak Barno. Kami memberikan apresiasi di mana Desa Bringinan bisa memanfaatkan DD ini dengan baik,” kata Andrianto Gani.

“Kami sendiri ditugaskan sebagai koordinator tim pemantau program prioritas Presiden RI Joko Widodo, salah satunya adalah Dana Desa. Dikatakan, tujuan dari Presiden Jokowi menggelontorkan Dana Desa yakni dana pemerintah yang besar itu tidak hanya beredar di kota-kota besar saja, namun bisa beredar di desa-desa. Dengan demikian dana itu akan beredar di desa dan berputar di desa,” jelas Gani lagi.

Untuk itu lanjut Gani, keberhasilan yang dicapai Desa Bringinan itu perlu disebarluaskan. Dan akan melakukan pemotretan dan tanya jawab dengan berbagai sumber terkait keluhan dan masukan dari pelaksanaan Dana Desa.

“Ini kabar baik, dan akan menjadi contoh bagi desa yang lainnya. Insfrastruktur yang baik, transparansi dan keterbukaan, juga pemberdayaan melalui pelatihan tentunya akan menambah kemakmuran warganya,” tandasnya.

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 17