Kesehatan

Awas Tumor Tulang, Jangan Remehkan Benjolan Tulang pada Anak

dr. Putut Sugiantoro, SpOT(K) dalam seminar umum Tips Mengenali dan Mengatasi Tulang Keropos yang digelar SHLV di Siloam Hospitals Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Sabtu (12/3/2016)/Foto: dok. Siloam Hispitals
dr. Putut Sugiantoro, SpOT(K) dalam seminar umum Tips Mengenali dan Mengatasi Tulang Keropos yang digelar SHLV di Siloam Hospitals Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Sabtu (12/3/2016)/Foto: dok. Siloam Hispitals

NUSANTARANEWS.CO – Masyarakat kini diminta mewaspadai osteochondroma yaitu suatu jenis tumor tulang pada anak, karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala awal yang khas, sehingga penderita yang ditemukan biasanya sudah dalam kondisi parah.

Kondisi tersebut dialami seorang anak usia 14 tahun asal Papua yang mendapatkan tindakan bedah oleh tim bedah tulang Siloam Hospitals Lippo Village (SHLV) yang dipimpin spesialis bedah tulang dr. Putut Sugiantoro, SpOT(K) seperti dinyatakan dalam keterangan tertulis di Jakarta yang diterima, Sabtu(26/11/2016).

“Pasien anak tersebut terdiagnosis mengidap osteochondroma, penyakit tumor tulang yang biasanya terjadi pada anak-anak. Kondisinya sudah parah,” ujar Putut Sugiantoro.

Pasien yang dirujuk dari Klinik Siloam di Daboto, Papua ini menjalani perawatan di SHLV karena mengalami pertumbuhan tulang abnormal, berupa penonjolan tulang pada beberapa bagian tubuh.

“Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan. Sehingga aktivitas tangan dan tungkai penderita tidak lagi berfungsi,” ungkapnya.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Menurut Putut Sugiantoro, cara mendiagnosa tumor tulang yang satu ini dengan melihat kelainannya di ujung tulang-tulang panjang atau tulang tungkai dan tulang lengan.

“Pada pemeriksaan diagnostiknya, tim dokter melakukan rontgen tulang biasa Antero-Posterior dilanjutkan dengan lateral. Pascaoperasi biasanya kami langsung berkoordinasi dengan bidang rehabilitasi medik,” papar Putut.

Dengan dilakukannya tindakan pembedahan dan rehabilitasi medik, dr. Putut berharap pasien yang masih duduk di bangku sekolah dapat segera pulih agar dapat melanjutkan pendidikannya di Papua.

“Setelah operasi, tim kami akan terus melakukan pengawasan untuk melihat perkembangan positif pada pasien,” ucap dia.

Sementara itu, Direktur Operasional SHLV dr Jeffry Oeswadi memastikan kondisi pasien dalam keadaan baik, dan sudah menjalani operasi pada tangan dan lutut.

Secara keseluruhan tindakan operasi pasien osteochondroma melibatkan tim dokter, seperti dokter bedah tulang, dokter anak, dokter rehabilitasi medik, dan dokter anestesi. (Andika/Ant)

Related Posts

No Content Available