Lintas Nusa

Atasi Kekeringan di Wilayah Jatim, Khofifah Gerakkan Pemkab dan Pemkot

Atasi Kekeringan di Wilayah Jatim, Khofifah Gerakkan Pemkab dan Pemkot
Gubernur Jatim Silahturahim Syawal 1440 H dengan DPW LDII Jatim di DPW LDII Jatim Surabaya. (Foto: Setya N/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengaku dalam mengatasi kekeringan di Jatim, pihaknya menggandeng pemerintah kabupaten dan kota. Hal ini penting dilakukan untuk mempercepat penangangan kekeringan yang sudah terjadi ataupun memetakan daerah dan desa yang rawan bencana kekeringan.

“Saya minta bupati dan wali kota agar siap siaga pada musim kemarau ini. Apalagi, berdasarkan informasi dari BMKG bulan Juni ini sudah masuk musim kemarau dan puncaknya pada Agustus mendatang,” jelasnya di Surabaya, Rabu (3/7/2019).

Mantan Mensos ini mengatakan selain itu pihaknya sudah bergerak cepat dengan mendistribusikan air bersih pada 24 daerah yang terdampak kekeringan. Daerah terdampak kekeringan tersebut di antaranya yakni Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Gresik, Tuban dan Pasuruan.

Ditambahkan oleh Khofifah, jika dipetakan kecamatan dan desa terdampak kekeringan sesuai Bakorwil, di Madiun ada 42 kecamatan dan 138 desa yang terimbas. Bakorwil Bojonegoro ada 51 kecamatan dan 164 desa.

Sedangan di Bakorwil Malang ada 19 kecamatan dan 47 desa. Selanjutnya Bakorwil Pamekasan ada 40 kecamatan dan 56 desa. Kemudian Bakorwil Jember ada 28 kecamatan dan 61 desa.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

“Proses pendistribusian air bersih ini telah dilakukan sejak awal Juni lalu sesuai pemetaan daerah rawan kekeringan. Selain itu, BPBD juga telah mendistribusikan 820 unit tandon, 1000 lembar terpal dan 3000 unit jerigen melalui BPBD kabupaten,” urai gubernur perempuan pertama di Jatim ini.

Pewarta: setya N
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,101