MancanegaraOpiniTerbaru

AS Memang Tidak Kredibel Sebagai Mitra Yang Dapat Diandalkan

AS Memang Tidak Kredibel Sebagai Mitra Yang Dapat Diandalkan
AS Memang Tidak Kredibel Sebagai Mitra Yang Dapat Diandalkan/Foto: Times of Israel 

NUSANTARANEWS.CO – Cina tentu akan segera membuat terobosan strategis ke Afghanistan untuk memperkuat koneksitas penetrasinya ke Pakistan, Iran, dan Asia Tengah selain kepentingan untuk mendapatkan sumber mineral yang kaya di negara tanpa laut di Asia selatan tersebut.

Cina yang telah lama membina hubungan baik dengan Taliban kini memegang dua hal yang sangat dibutuhkan oleh pemerintahan Taliban Afghanistan mendatang yakni: “pengakuan diplomatik dan bantuan ekonomi yang tidak terbatas” – sebagai bagian dari proyek Jalur Sutera.

Peristiwa ini adalah momen penting yang akan diingat sejarah mengenai tumbangnya Pax Americana khususnya di Asia Tengah di mana keunggulan global AS dan hegemoninya kemungkinan akan tersapu dengan cepat oleh terpaan gelombang Jalur Sutera Cina – yang kali ini mungkin akan menjadi pukulan telak seperti halnya pukulan telak Revolusi Islam Iran 1979 yang membuat trauma bagi AS.

Baca Juga:  PPWI Adakan Kunjungan Kehormatan ke Duta Besar Maroko

Ya, kembali pengkhianatan AS secara dramatis telah merubuhkan pemerintahan Afghanistan serta nilai-nilai barat yang dibanggakan yang sesungguhnya hanya melahirkan konflik, kemiskinan, dan penindasan di mana-mana.

Penarikan pasukan AS oleh Presiden Biden tanpa rencana transisi yang matang untuk mempertahankan kemampuan tempur dan ekonomi Afghanistan – seperti ketika Uni Soviet akhirnya meninggalkan Afghansitan – malah telah menjadi jalan tol bagi Taliban untuk meraih kemenangan dalam waktu singkat.

Sebagai catatan, Uni Soviet tidak melakukan invasi, tapi diminta secara resmi oleh pemerintah Afghanistan yang diakui seperti halnya di Suriah hari ini – bertolak belakang dengan propaganda media barat selama ini.

Kaburnya AS dari Afghanistan bukan hanya sekedar kekalahan yang memalukan tapi juga membawa implikasi yang jauh lebih signifikan daripada kekalahan AS di Vietnam.

Kemenangan Taliban kembali ke tampuk kekuasaan tentu akan menjadi inspirasi dan energi bagi kelompok-kelompok anti-kekerasan militeristik AS yang telah membunuh puluhan juta manusia diberbagai negara di permukaan bumi.

Baca Juga:  Safari Ramadhan, Pj Bupati Pamekasan Buka Bersama 10 Anak Yatim di Kecamatan Pademawu dan Galis

Sebuah studi yang ditulis oleh James A. Lucas mengungkapkan bahwa pasukan militer AS sejak berakhirnya Perang Dunia II (World War II) secara langsung bertanggung jawab atas pembunuhan sekitar 20 juta kematian di 37 negara.

Sekali lagi peristiwa kaburnya AS dari Afghanistan yang meninggalkan kekacauan menunjukkan bahwa AS memang mitra yang tidak kredibel. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049