Berita UtamaEkonomiPolitik

AS-Cina Adakan Pertemuan, Taiwan Was-was

NUSANTARANEWS.CO – Pemerintah Taiwan mulai was-was dengan konflik antara Cina dan Amerika Serikat. Menteri Taiwan, Catherine Chang mengingatkan agar jangan sampai Cina dan AS menjadikan Taiwan sebagai pion dalam konflik politik kedua negara adidaya itu. Dia mengingatkan agar Cina dan AS harus melindungi kepentingan Taiwan.

Kekhawatiran Chang diungkapkannya kepada wartawan seperti dikutip Reuters, menjelang pertemuan Presiden Cina-AS di Beijing dalam waktu dekat. Chang berharap pertemuan kedua pimpinan negara itu nantinya tidak membuat merecoki kepentingan Taipei. Apalagi Cina terus menekan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen agar Taipei menjadi bagian dari Cina (Satu Cina).

Sebaliknya, AS merupakan negara pemasok utama persenjataan ke Taipei. Dan Taiwan selama ini memang telah menjadi sekutu politik besar AS untuk urusan penjualan senjata. Hal ini kemudian membuat Cina berang. Namun, sejauh ini Cina tidak melakukan tekanan secara militer kepada Taiwan, dan kini kekhawatiran Chang semakin menjadi-jadi pasca peseteruan Cina-AS yang terus memanas khususnya di kawasan Asia Pasifik.

Baca Juga:  Kepala DKPP Sumenep Ajak Anak Muda Bertani: Pertanian Bukan Hanya Tradisi, Tapi Peluang Bisnis Modern

Seperti diketahui, Cina dan AS sama-sama tengah berupaya berebut pengaruh di Asia Pasifik dalam beberapa dekade terakhir. Sikap Cina membuat AS gerah, dan Donald Trump tak segan-segan melancarkan kritikan yang berhasil membuat kuping Cina bising.

“Kami menyerukan kepada Amerika Serikat dan Cina, ketika mereka memperbaiki hubungan, untuk tidak menggunakan Taiwan kepentingan mereka sendiri atau sebagai bidak catur,” kata Chang.

Chang mendesak Beijing untuk berkomunikasi dengan Taipei dalam rangka menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Asia Pasifik.

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri AS, Rex Tillerson mengkonfirmasi bahwa Presiden XI Jinping dan Donald Trump akan mengadakan pertemuan pada Minggu di Beijing. Rencana pertemuan ini telah membuat Taipei was-was. Terutama apakah pertemuan kedua negara yang tengah berseteru tersebut akan merugikan kepentingan Taipei atau malah justru hendak menjadikan Taipei sebagai bidak catur kedua negara.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan oposisi tegas Cina untuk penjualan senjata AS ke Taiwan adalah jelas dan konsisten. “Kami berharap AS sepenuhnya mengakui sensitivitas tinggi dan bahaya serius penjualan senjata AS ke Taiwan,” katanya dalam sebuah konferensi pers. Dan Chunying mengingatkan AS agar berhati-hati dalam menangani masalah Taiwan.

Baca Juga:  Kabupaten Nunukan Dapatkan Piala Adipura untuk Kedua Kalinya

Sementara itu, Kepala Biro Keamanan Nasional Taiwan Peng Sheng-chu mengatakan bahwa Taipei ingin mendapatkan keuntungan besar dalam interaksi antara AS dan Cina.

“Kami harus mencari keuntungan terbesar dalam interaksi antara Amerika Serikat dan China, untuk mengurangi kemungkinan Komunis Cina membimbing dan memanipulasi hubungan AS-Cina-Taiwan,” kata Peng.

Penulis: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 40