MancanegaraTerbaru

AS Bakal Kirim Pasukan Tempur Khusus ke Afrika

NUSANTARANEWS.CO – Amerika Serikat sedikitnya telah menempatkan 1.300 pasukan di Afrika dari total 8.000 pasukan yang ditempatkan secara global.

Tewasnya 4 pasukan AS di Niger beberapa waktu lalu membuat AS mempertimbangkan untuk menempatkan angkatan darat khusus tempur di Afrika, utamanya Niger karena selama ini hanya mengirimkan Koprs Perdamaian.

Selain itu, pengerahan angkatan darat ini juga sekaligus mempertegas keterlibatan langsung militer AS di beberapa negara di Afrika. Sebab, AS telah memiliki pangkalan militer utama di Djibouti, Camp Lemonnier dan terbesar di daratan Afrika.

Pengerahan pasukan AS ini menggunakan dalih eksisnya gerakan kelompok militan seperti Al-Shabaab di Somalia, jihadis di Sahel Niger dan Boko Haram di Nigeria.

BACA JUGA: Pangkalan Militer Djibouti Sebagai Cerminan Arah Baru Politik Dalam Negeri Cina

Pejabat dari Special Operation Commad AS, yang berbasis di Tampa, Florida menyebutkan sedikitnya ada 8.000 pasukan khusus operator yang dikerahkan secara global pada 2017, dan lebih dari 1.300 berada di Afrika dan 5.000 di Timur Tengah serta sisanya di beberapa negara lainnya.

Baca Juga:  Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah Optimis Prabowo-Gibran Menang

“Perang telah berubah. Kami akan lebih banyak beroperasi di Afrika,” ujar Senator Republik Lindsey Graham.

Lebih lanjut, pasukan AS akan diberikan kelonggaran dan wewenang lebih luas selama beroperasi dan bertugas di Afrika. Sebab, biasanya pasukan hanya ditugaskan untuk misi perdamaian dan melatih pasukan militer setempat. Dikatakan, selama tiga bulan terakhir pasukan AS hanya beperang sebagai instruktur untuk sekitar 300 tentara di sebuah negara di Afrika.

Pasukan operator AS telah dikerahkan di sekitar 20 negara tetapi tidak disebutkan negara-negara Afrika mana saja pasukan ditempatkan. Namun, sejumlah sumber, seperti dikutip kantor berita AFP menyebutkan negara-negara tersebut meliputi Chad, Republik Demokratik Kongo, Ethiopia, Somalia, Uganda, Sudan, Rwanda dan Kenya.

Pihak AS sendiri menjelaskan, pasukan yang ditempatkan di Afrika secara teknis tidak menjalankan misi tempur melainkan hanya bertugas melatih, memberi saran dan membantu mitra lokal.

BACA JUGA: Angkatan Laut China di Djibouti Gelar Latihan Menembak

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Namun, insiden tewasnya 4 tentara AS di Niger tampaknya telah membuat sebuah pertimbangan matang bagi negara Paman Sam untuk memperluas wewenang operasi militer dengan memburu kelompok militan bersenjata.

AS tak mau ambil risiko. “Ada alasan kami menempatkan tentara Angkatan Darat AS di sana dan bukan Korps Perdamaian. Kami membawa senjata karena adanya bahaya yang dihadapi pasukan kami dalam kampanye anti-teroris,” ujar Menhan James Mattis.

Sementara itu, Amerika Serikat mendukung operasi militer Perancis di lima negara di antaranya Mauritania, Mali, Chad, Niger dan Burkina Faso. Misinya juga sama, memburu kelompok dan anggota militan bersenjata.

Amerika Serikat telah membantu menyediakan pengisian bahan bakar udara ke pesawat Perancis dan bertukar informasi dengan sekutu lamanya tersebut. (ed)

Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews

Related Posts

1 of 5