Mancanegara

AS Ancam Hancurkan Rudal Balistik Iran Yang Dikirim ke Venezuela

AS ancam hancurkan rudal balistik Iran yang dikirim ke Venezuela.
AS ancam hancurkan rudal balistik Iran yang dikirim ke Venezuela. Minggu lalu, tepatnya 18 Oktober 2020, sanksi PBB terhadap Iran untuk membeli dan menjual senjata konvensional telah berakhir. 

NUSANTARANEWS.CO, Washington – AS ancam hancurkan rudal balistik Iran yang dikirim ke Venezuela. Seorang pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa AS akan menghancurkan potensi pengiriman rudal balistik Iran ke Venezuela seiring dengan berakhirnya sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Iran. Minggu lalu, tepatnya 18 Oktober 2020, sanksi PBB terhadap Iran untuk membeli dan menjual senjata konvensional telah berakhir. Diplomasi Nuklir Iran berhasil mengalahkan diplomasi AS dalam Sidang DK PBB yang ingin tetap memperpanjang sanksi terhadap Iran.

Ketika Teheran merayakan berakhirnya embargo DK PBB, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo langsugn memperingatkan tentang sanksi bagi negara-negara yang menjual senjata apa pun ke Iran.

Dilaporlan Fox News, Perwakilan Khusus Departemen Luar Negeri untuk Iran dan Venezuela Elliott Abrams mengatakan bahwa, “Transfer rudal jarak jauh dari Iran ke Venezuela tidak dapat diterima oleh AS dan tidak akan ditoleransi atau diizinkan,” katanya.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

“Kami akan melakukan segala upaya untuk menghentikan pengiriman rudal balistik tersebut, entah bagaimana mereka sampai ke Venezuela, mereka akan dilenyapkan di sana,” tambahnya.

Meski hal tersebut baru merupakan kemungkinan saja, namun potensi itu jelas dapat terjadi. Seperti diketahui, “Iran telah mengumumkan niatnya untuk terlibat dalam penjualan senjata, dan Venezuela merupakan target yang jelas karena kedua negara telah memiliki hubungan baik,” lanjut Abrams,

“Setiap pengiriman senjata Iran ke Venezuela akan membuat wilayah Amerika Selatan dan Karibia menjadi tidak stabil, dan sangat berbahaya bagi negara tetangga seperti Brasil, Kolombia, dan Guyana,” tambahnya.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif melalui Twitter memuji bahwa peristiwa itu merupakan “hari penting bagi komunitas internasional” yang telah melindungi JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action). Kesepakan multilateral Nuklir Iran 2015 tersebut ditandatangani oleh Cina, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, AS – di mana Jerman dan Uni Eropa telah meminta Iran untuk mengurangi program nuklirnya dan menurunkan cadangan uraniumnya dengan imbalan bantuan ekonomi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,050