NUSANTARANEWS.CO, London – Dalam terminologi kematian di Islam ada dua istilah populer yakni husnul Khotimah dan su’ul khotimah. Tampaknya ‘su’ul khotimah’ (akhir hidup yang buruk) cukup untuk menggambarkan bagaimana nasib Arsene Wenger di Arsenal.
Ini menyusul hasil buruk yang diperoleh Tim Gudang Peluru yang dipastikan gagal melaju Liga Champion musim depan. Sekalipun menang 3-1 atas Everton, Minggu (21/5/2017) malam, tetap saja hasil tersebut tak merubah nasib Arsenal.
Gagalnya Arsenal masuk Liga Champion, semakin menguatkan gelombang protes para The Gunners untuk mendesak Wenger angkat kaki dari Emirates Stadium. Sebelumnya gelombang protes juga telah digalang para fans Arsenal atas capaian buruk Meriam London dalam kurun waktu satu dekade terakhir.
Pasalnya sejak ditangani Wenger selama 21 tahun, Arsenal terakhir kali mencicipi gelar juara Liga Inggris pada musim 2003-2004 silam. Situasi ini jelas paradoks sekaligus memicu The Gunners meradang.
Bahkan musim ini merupakan kali pertama bagi Arsenal gagal tampil di ajang bergengsi Benua Biru sejak Wenger memutuskan berkarier di klub tersebut. Dengan kata lain, rekor Arsenal selalu lolos ke Liga Champions sejak 1996 tercoreng.
Dengan hasil buruk musim 2016-2017 kali ini, tampaknya menjadi lonceng buruk bagi Wenger. Pelatih yang selama beberapa tahun terakhir selalu mendapat pujian dari fans, ternyata gagal memenuhi ekspektasi. Hengkangnya Wenger dari Arsenal akan menjadi peristiwa terburuk yang dialami oleh pria berdarah Prancis tersebut.
Editor: Romandhon
