Mancanegara

Arab Saudi Paksa Qatar Kirimkan Tentaranya ke Suriah

Qatar Dikenai Kewajiban Mengirimkan Militernya ke Suriah
Pangkalan militer terbesar AS di kawasan Timur Tengah, AL Udeid Air Force Base, Qatar. (Foto: USAF)

NUSANTARANEWS.CO, Doha – Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan Qatar dikenai kewajiban mengirimkan pasukannya ke Suriah jika negara Teluk ini tidak ingin kehilangan perlindungan militer Amerika Serikat.

Pada Selasa (23/4) lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dirinya ingin negara-negara di Timur Tengah bertangung jawab secara finansial terhadap apa yang terjadi di kawasan dan menginginkan negara-negara kaya menempatkan tentaranya di kawasan tersebut mengacu pada perang Suriah, Irak dan Afghanistan.

Baca juga: Pangkalan Udara Al Udeid, AS: Itu Untuk Menjaga Burung Besi Kami

“Qatar punya kewajiban untuk mengirimkan pasukannya ke Suriah sebelum Presiden AS menghentikan perlindungan AS kepada Qatar yang diwakili oleh pangkalan militer AS di wilayah tersebut,” ujar Adel al-Jubeir seperti dikutip media utama Kementerian Luar Negeri Saudi.

Adel al-Jubeir mengancam Doha, Amerika Serikat berhenti memberikan jaminan keamanan Qatar maka pemerintah negara itu akan digulingkan dalam waktu kurang dari seminggu.

Baca Juga:  Kekuatan dan Potensi BRICS dalam Peta Politik Global Mutakhir

Baca juga: Koalisi Pimpinan Arab Saudi Masuk Daftar Hitam PBB Selama Perang di Yaman

Sejak tahun 2003, AS memiliki pangkalan militer terbesar di Timur Tengah yang terletak di Qatar bernama Al Udeid Air Force Base. Dilaporkan, lebih dari 100 unit pesawat tempur AS dan didukung sekitar 11.000 personel militer AS yang telah menetap di salah satu negara paling maju di kawasan Teluk tersebut.

Dari pangkalan AL Udeid, pasukan AS melancarkan misi tempur untuk berperang di Timur Tengah termasuk perang Irak, Afghanistan dan Suriah.

Baca juga: AS, Inggris dan Perancis Telah Memulai Perang Dunia Ketiga

Terbaru, AS mengerahkan pembom B-1B dari pangkalan udara Al Udeid, Qatar dalam misi penyerangan rudal terhadap tiga wilayah yang menjadi basis militer Suriah setelah tuduhan sepihak AS dan Uni Eropa terkait informasi palsu soal senjata kimia di Douma, Suriah. Pembom B-1B AS yang diberangkatkan dari Qatar ini menjadi salah satu unit kekuatan militer AS dan Uni Eropa dalam skenario penembakkan 105 rudal jejalah ke Suriah tersebut. (red)

Baca Juga:  Pembantaian Warga Palestina di Gaza: Kekejaman yang Mencoreng Kemanusiaan

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,052