Aplikasi Rekat Indonesia Dibajak Orang Tak Bertanggung Jawab

rekat indonesia, aplikasi, dibajak, bertanggung jawab, nusantaranews
Hari Andrian Kuasa Hukum Rekat Indonesia (Kiri), Neno Warisman Relawan Rekat Indonesia (Tengah), Tanti Wadanarni Direktur IT Rekat Indonesia (Kanan). (Foto: Romadhon/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur IT Rekat Indonesia Tanti Widanarni mengumumkan jika salah satu dari tiga aplikasi yang telah dipilih BPN (Badan Pemenangan Nasional) yakni Rekat Indonesia dibajak oleh orang tak bertanggung jawab. Proses penduplikatan aplikasi itu, kata Tanti dilakukan sehari setelah dilakukan launching pada 15 Maret 2019 lalu.

“Selang sehari (setelah peluncuran) kemudian tanggal 16 Maret 2019, ada yang membuat situs yang sangat mirip dengan kami dengan logo yang sangat mirip dengan kami. Dan nama yang juga sangat mirip dengan kami,” kata Tanti Widanarni dalam jumpa pers di kawasan Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019).

Tanti menjelaskan, timnya baru menemukan situs tiruan itu pada tanggal 17 Maret 2019. Setelah dilacak, ternyata aplikasi bajakan itu dibikin pada tanggal 16 Maret.

“Kebetulan tim media kami selalu gencar melakukan untuk mencari, sehingga ketika ditemukan banyak kemiripan,” sambungnya.

Situs bajakan yang menamakan diri rekat-indonesia.com serta rekat-indonesia.org itu memakai visi yang sama dengan platform miliki rekatindonesia.com dan rekatindonesia.org. Yaitu untuk menjaga pemilu yang jujur dan adil.

Adapun konten yang diunggah di situs bajakan itu yakni rekat-indonesia.com, memuat berita berita yang bersifat mendiskreditkan salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden lain.

“Jadi, dua situs kami, rekatindonesia.com dan rekatindonesia.org. Sedangkan situs yang tidak resmi yang bukan situs kami, sama namanya, rekat-indonesia.com. Hanya bedanya di dush (-) nya saja. Sedangkan kontennya sendiri mendiskreditkan salah satu paslon,” ujar Tanti.

Setelah dilakukan pelacakan oleh tim IT-nya, Tanti menjelaskan untuk IP location berada di Atlanta. “Dibuatnya tanggal 16 Maret 2019. Jadi baru saja,” katanya.

“Secara teknis itu bisa ditebak dari mana saja. Nah jadi yang bisa saya sampaikan sampai sebatas ini, karena memang ini yang te-record,” katanya lagi.

Tanti menjelaskan untuk aplikasi yang dibentuk oleh para relawan yang menginginkan pemilu berjalan jujur dan adil itu telah dilakukan software launching pada 3 Maret 2019 lalu.

“Dikukuhkan 15 Maret tapi sebelum di-launching kita sudah memperkenalkan. Soft launching sudah dilakukan jauh-jauh hari,” tandasnya.

Pewarta: Romandhon
Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version