NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Antusiasme masyarakat terhadap Lomba ideo Baca Puisi Rendra tahun 2019 sungguh luar biasa. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya peserta yang ikut berpartisipasi.
Ketua Ketua Panitia Rindu Rendra: Megatruh, Satu Dekade Mengenang Rendra, Selendang Sulaiman mengungkapkan Lomba Video Baca Puisi Rendra tahun 2019 dimulai sejak 5 September hingga 20 Oktober 2019.
“Ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” katanya di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019).
Menurutnya, rentang waktu pengumpulan video-video lomba tersebut terbilang sangat singkat. “Namun demikian, antusiasme masyarakat, yang tentu saja karena ada dorongan cinta dan rindu kepada sang Penyair Rendra, begitu besar dan semarak,” kata dia.
Sulaiman mengungkapkan, selama satu bulan setengah, panitia menerima kiriman video dari peserta sebanyak 850 video. Peserta yang ikut menyemarakkan lomba Video Baca Puisi Rendra Tingkat Nasional ini berasal dari berbagai penjuru Indonesia. Ini sekaligus membuktikan bahwa animo dan antusiasme masyarakat memang mengagumkan.
“Selain berasal dari berbagai wilayah di Indoesia, terdapat pula peserta yang berasal dari mancanegara seperti peserta atas nama Kerensa Dewantoro. Peserta asal Parramatta, Australia ini yang membacakan puisi dengan judul Sajak SLA,” ungakp Selendang.
Tak hanya itu, dari 850 peserta terdapat kaum disabilitas. Ini, katanya, membuat paniti merasa sangat bangga.
“Panitia, tambahnya, merasa sangat bangga dan mengapresiasi atas keikutsertaan peserta yang mewakili kaum disabilitas. Di antaranya adalah peserta atas nama Zeinori yang membawakan puisi berjudul Hai, Ma!,” ungkap Sulaiman.
Sekadar tambahan, Lomba Video Baca Puisi Rendra Tingkat Nasional 2019 merupakan salah satu rangkaian acara Rindu Rendra: Megatruh, Satu Dekade Mengenang Rendra.
“Lomba Video Baca Puisi Rendra yang ditayangkan di YouTube ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Komunitas Burung Merak Rendra dan kali pertama juga diadakan di Indonesia,” tegasnya. (eda/adn)
Editor: Eriec Dieda
