Kesehatan

Antisipasi Virus Corona, Andre Minta Cheking Perbatasan Diperketat

Antisipasi Virus Corona, Andre Pratama Minta Cheking Perbatasan Diperketat
Antisipasi Virus Corona, Andre Pratama Minta Cheking Perbatasan Diperketat

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Antisipasi Virus Corona. Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai 2 orang warga negara Indonesia yang saat ini positif terjangkit virus corona direspon serius oleh berbagai pihak tak terkecuali di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Kendati menghimbau maysarakat agar tak panik, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, Andre Pratama meminta agar antisipasi dari virus corona tersebut ditingkatkan.

“Saya minta pihak-pihak terkait terutama Dinas Kesehatan dan Keimigrasian agar meningkatkan pengawasan dalam mengecek setiap pendatang yang memasuki wilayah Nunukan,” ujar Andre, Senin (2/3).

Apalagi Nunukan adalah wilayah Perbatasan yang menjadi pintu masuk dari negara tetangga (Malaysia). Menurut Andre, potensi masuknya Corona Covid-19 tersebut, akan jauh lebih besar dibanding wilayah lain.

Politisi Partai Bulan Bintang tersebut berharap agar semua pihak bersinergi meminimalisir jalur-jalur ‘tikus ‘ yang selama ini ditengarai menjadi jalan alternatif keluar masuknya WNI secara ilegal. Pasalnya, saat ini pihak kerajaan Sabah juga telah lebih memperketat pengawasan baik di bandara dan di Pelabuhan, ungkap Andre.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

“Sehingga besar kemungkinan, dengan diperketatnya akses resmi, mereka akan menggunakan jalur -jalur alternatif atau jalaur tikus itu,” tandasnya.

Meski begitu, Andre meminta kepada masyarakat agar tidak berlebihan menyikapi isu virus corona ini. Masyarakat, harus cerdas dalam menyerap informasi, terlebih yang belum jelas sumbernya. Apabila masyarakat ingin mendapatkan informasi terkait perkembangan virus corona, Andre meminta agar langsung bertanya kepada Dinas Kesehatan.

Ajakan kepada masyarakat untuk menghindari hoaks, lantaran data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sejak 23 Januari 2020 hingga Sabtu (29/2), ada 138 berita hoaks terkait virus corona yang tersebar di media sosial. Salah satunya, berita hoaks jemaah Indonesia yang positif virus corona.

“Jangan sampai hoaks dibiarkan menumpangi isu virus corona. Karena hoaks sendiri juga jauh lebih berbahaya dari corona tersebut. Marilah kita cerdas menelan informasi apalagi membagikanya,” tandasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi secararesmi mengumumkan adanya 2 WNI (masing-masing seorang Ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun) yang terjangkit virus corona. Jokowi mengugkapkan bahwa saat ini keduanya tengah menjalani observasi diruang isolasi dan dalam penanganan intensif. (ES/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,050