Antisipasi Masuk Beras Impor, Pemprov Harus Operasi Pasar Beras Lokal di Jawa Timur

Antisipasi Masuk Beras Impor, Pemprov Harus Operasi Pasar Beras Lokal di Jawa Timur

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Anggota komisi B DPRD Jawa Timur Muhammad Arbayanto mengatakan untuk menjaga keseimbangan supply and demand beras Jawa Timur agar beras lokal bisa bersaing dengan beras impor perlu dilakukan operasi pasar.

“Operasi pasar perlu digelar jangan sampai Jawa Timur kecolongan dimasuki beras impor,” kata politisi Demokrat ini, Jumat (8/11/2024).

Menurut mantan komisioner KPU Jawa Timur ini pemerintah pusat juga harus mengelola pasar beras impor untuk masuk hanya pada daerah yang memang belum mengalami kecukupan ketersediaan beras.

“Mengingat Jawa Timur juga menjadi jalur penting distribusi beras impor ke kawasan Indonesia Timur, maka harus dipastikan Jawa Timur hanya menjadi perantara lalu lintas beras dengan memaksimalkan fasilitas gudang-gudang beras Bulog yang tersedia banyak di Jawa Timur,” terangnya.

Diungkapkan olehnya sebagai negara agraris, di mana sebagian besar penduduknya menyandarkan penghidupannya pada sektor pertanian, kebijakan impor beras sesungguhnya adalah hal yang aneh.

Ketidakberdayaan pemerintah untuk memastikan keseimbangan supply and demand beras mengindikasikan bahwa pemerintah telah gagal membangun ekosistem pertanian padi dari hulu hingga ke hilir,” jelasnya.

Indonesia yang tanahnya gemah ripah loh jinawi,terangnya dengan kemampuan bercocok tanam sebagai skill turunan nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu kala, namun kita masih harus mengimpor beras. “Hal ini harus dipahami oleh pemerintah,” tandasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengaku kena amuk publik gegara kabar rencana impor beras 1 juta ton. Publik, ujarnya, marah dengan mengaitkan jabatannya saat ini sebagai Menteri Koordinator bidang Pangan.

Ketum PAN tersebut mengatakan kuota impor beras tahun 2024 yang sebanyak 3,6 juta ton, saat ini masih tersisa 1 juta ton lagi yang belum masuk.

Dari angka itu, terang Zulhas, sebanyak 150 ribu ton sudah terkontrak dan akan masuk Indonesia dalam waktu dekat. Sedangkan 850 ribu ton sisanya sedang dikejar Perum Bulog agar bisa terealisasi seluruhnya di tahun 2024.

Dia menambahkan impor beras di tahun 2025 dilakukan sedikit mungkin, dan diprioritaskan penyerapan untuk cadangan beras pemerintah (CBP) berasal dari produksi petani lokal.Seperti diketahui, pemerintah memutuskan untuk menambah kuota penugasan impor beras tahun ini kepada Bulog sebanyak 1,6 juta ton. Tambahan penugasan itu diberikan setelah pada akhir tahun 2023, pemerintah mengeluarkan penugasan impor 2 juta ton beras kepada Bulog. Dengan begitu, total penugasan impor beras tahun 2024 adalah 3,6 juta ton. Ditambah sisa penugasan tahun 2023 yang sebanyak 500.000 ton, tugas impor beras oleh Bulog tahun 2024 ini menjadi total 4,1 juta ton. (setya)

Exit mobile version