NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Untuk mengantisipasi berbagai aksi demonstrasi dan kerusuhan massa di daerah konflik Lebanon, Satgas MPU Konga XXV-K/UNIFIL yakni perwakilan Indonesia, dipercaya oleh UNIFIL Sektor Timur untuk melatih taktik dan tehnik penanggulangan huru-hara satuan jajarannya. Hal tersebut disampaikan Dansatgas MPU Konga XXV-K/UNIFIL, Letkol Cpm Sony Yusdarmoko dalam rilis tertulisnya dikutip Jumat (1/2/2019).
Dijelaskan Sony, yang saat ini menjabat sebagai Sector East Military Police Unit (SEMPU) Commanding Officer, bahwa SEMPU ditunjuk oleh Dansektor Timur UNIFIL untuk menyelenggarakannya latihan di Mako Sektor Timur UNIFIL. Kegiatan itu berlangsung pada Senin, 28 Januari 2019 lalu.
Latihan diikuti sekitar 200 orang dari perwakilan seluruh kontingen di Sektor Timur UNIFIL. Pada kesempatan itu Sony juga ditunjuk untuk membuka dan menutup kegiatan latihan. “Selain dari dari Batalyon Indonesia (Indobatt), para peserta lainnya merupakan perwakilan dari Spanyol (Spanbatt), India (Indbatt), Nepal (Nepbatt) serta Sector East Mobile Reserve yaitu Task Force Bravo (Kimek B Indobatt) dan Task Force Alpha (Serbia),” ungkap Sony.
Lebih lanjut, dia mengutarakan bahwa tujuan dari latihan ini, untuk menyegarkan kembali tentang taktik dan teknik penanggulangan huru hara yang menurutnya sewaktu-waktu bisa digunakan ketika aksi demontrasi dan kerusuhan massa pecah.
“Dengan adanya latihan ini, dapat diperoleh kesamaan cara bertindak serta menghindari terjadinya kesalahan prosedur yang dapat merugikan berbagai pihak, saat menghadapi massa,” ujarnya.
“Terlebih, setiap negara, tentu memiliki teknik dan taktik yang berbeda, namun di sini kita seragamkan, karena ada Mandat PBB dan aturan pelibatan yang mendasari. Termasuk juga untuk menghindari adanya kesalahan dalam pemahaman atas perintah atau instruksi yang diakibatkan dari perbedaan bahasa, maka kita seragamkan pula bentuk bentuk aba aba dan perintahnya,” jelas Sony. (*)
Editor: Romandhon