Terbaru

Anies Digoda Jadi Capres, BPS: Sebaiknya Tetap Gubernur DKI Hingga 2022

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Ucok Al Ayubbi/Nusantaranews)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: Ucok Al Ayubbi/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO), Bastian P. Simanjuntak mengatakan, baru-baru ini kita mendengar adanya dorongan dari sekelompok masyarakat yang mendeklarasikan diri mendukung Anies Rasyid Basewdan menjadi salah satu calon presiden yang akan berlaga di tahun 2019 nanti.

“Meskipun wajar, sebab demokrasi memberikan ruang kepada kita untuk bebas menyatakan pendapat, saya menilai dorongan tersebut tidak konstruktif malah justru destruktif terhadap reputasi Anies yang saat ini sudah sangat baik dimata masyarakat,” kata Bastian di Jakarta, Sabtu (7/7/2018).

Bastian menilai pernataan bahwa ‘Anies berani tegas menutup Alexis, Anies selaku Gubernur DKI Jakarta berani menghentikan reklamasi, Anies berpihak kepada rakyat yang ekonominya masih lemah,’ justru cita tersebut bisa rusak seketika jika dorongan Anies presiden terus di dengung-dengungkan.

Menurut Bastian, aksi manuver sekelompok masyarakat itu justru bisa menimbulkan persepsi masyarakat umum bahwa Anies memiliki ambisi yang tinggi dan tergesa-gesa ingin meraih kekuasaan tertinggi di republik ini. “Padahal saya yakin Anies bukan tipikal orang seperti itu,” ujarnya.

Baca Juga:  Ikatan Alumni Dayah Abu Lam U Gelar Buka Puasa Bersama

“Anies orang baik dan idealis, janganlah kita justru menggoda-goda Anies dengan hal-hal yang sifatnya sangat pragmatis,” imbuhnya.

Disamping itu, lanjut Bastian, dorongan agar Anies nyapres di 2019, juga tidak memiliki dasar yang kuat. Pertama Anies bukan ketua umum Partai, kedua Popularitas dan Elektabilitas Anies jauh dibawah Prabowo dan Jokowi, ketiga Anies baru saja mendapatkan mandat menjadi Gubernur DKI Jakarta sampai tahun 2022.

“Jadi saya menduga ini hanya iseng-iseng dari elit di atas sana dan gagasan itu bukan berasal dari Anies sendiri, yang tujuannya untuk menaikan nilai tawar elit tertentu terhadap Prabowo maupun Jokowi,” kata Bastian.

“Saya ingin menyampaikan kepada elit yang di atas sana agar jangan terlalu “genit” bermanuver karena bisa membuat rakyat menjadi bingung,” tambahnya.

Bastian menyatakan, kalau berniat ganti presiden tahun 2019 maka semestinya semua fokus dan bekerja keras untuk menggalang persatuan dengan merangkul berbagai kalangan seluas-luasnya lintas partai dan lintas kelompok suku dan agama.

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

“Bagaimana mungkin kita mau galang bersatuan jika terlalu banyak bereksperimen pada hal-hal yang tidak penting yang justru bisa merusak persatuan antar kelompok #2019 ganti presiden,” tegasnya.

“Demokrasi yang bermartabat harus terus kita perjuangkan, DKI Jakarta harus bisa menjadi contoh demokrasi yang baik sehingga menjadi contoh bagi daerah-daerah lain. Jangan sampai kita terseret kepentingan elit pemodal yang sangat pragmatis, tetaplah fokus bekerja untuk Jakarta, agar warga Jakarta bisa segera merasakan bahagianya dipimpin oleh Anies-Sandi hingga 2022 nanti,” tandasnya.

Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,171