Kesehatan

Angka Penularan Covid-19 Jatim Terendah se Indonesia, Khofifah dan Forkopimda Diaparesiasi

Angka penularan Covid-19 Jatim terendah se Indonesia, Khofifah dan Forkopimda diaparesiasi.
Angka penularan Covid-19 Jatim terendah se Indonesia, Khofifah dan Forkopimda diaparesiasi. Anggota Komisi E DPRD Jatim Zaenal Abidin. Jumat (2/10).

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Angka penularan Covid-19 Jatim terendah se Indonesia, diaparesiasi. Anggota Komisi E DPRD Jatim Zaenal Abidin mengatakan pihaknya memberikan apresiasi penuh atas kinerja dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim dalam menekan angka penularan Covid-19. Dari kerja keras tersebut, sambung politisi Partai Demokrat ini, Jatim disebut tingkat angka penularannya terendah se Indonesia.

“Tidak mudah upaya menekan penularan di Jatim. Perlu ekstra kerja keras agar terendah angkanya,” jelas Zaenal saat dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (2/10).

Pria kelahiran Sumenep Madura ini mengatakan dengan adanya operasi Justisi yang digelar atas sinergi Polri dan TNI dan Pemprov di semua titik di Jatim tentunya membuahkan hasil.

“Meski masih banyak dijumpai masyarakat yang masih belum menaati aturan protokol Covid-19, namun dengan adanya sanksi berupa teguran dan denda saat digelar operasi justisi tersebut, tentunya akan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat, mau tidak mau akan mematuhi protokol Covid-19,” jelas mantan birokrat ini.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Sebelumnya, Berdasarkan data yang dirilisi Kemenkes RI, Senin (29/9), kasus aktif COVID-19 yang masih dirawat di Jatim merupakan yang terendah dibandingkan provinsi besar lain di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 3.580 pasien. Kemudian diikuti oleh Jateng sebanyak 4.962 kasus aktif, Jabar 8.075 kasus aktif, dan DKI Jakarta terdapat 12. 106 kasus aktif COVID-19.

Sementara itu, dalam dua minggu terakhir testing PCR yang dilakukan cukup masif yakni 77.953 test, angka ini sudah mendekati target WHO.    Kombinasi Operasi Yustisi, dengan testing massif dan treatment yang optimal ini dirasakan menjadi format yang cukup efektif menekan kasus COVID-19 di Jawa Timur. Berdasarkan kurva tren tambahan kasus harian yang dirilis Kemenkes RI, di saat kurva DKI, Jawa Tengah dan Jawa Barat cenderung naik, Jawa Timur cenderung melandai. (Setya)

 

Related Posts

1 of 3,049