MancanegaraTerbaru

Anggap Ada Islamisasi di Eropa, Ribuan Umat Katolik Gelar Doa Bersama di Perbatasan Polandia

NUSANTARANEWS.CO – Ribuan umat Katolik Polandia membentuk barisan manusia di perbatasan negara tersebut berdoa memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan Polandia dan dunia di tengah terjadinya perang melawan Islam di tanah Eropa. Mereka menganggap, perang di Eropa kini lebih pada perang melawan Islam persis seperti yang pernah terjadi di masa lampau.

Umat Katolik yang berdoa itu, seperti dilaporkan kantor berita AFP mengucapkan kalimat “Rosary to the Borders” yang meminta mereka dilindungi dari marabahaya yang kini tengah terjadi di daratan benua biru. Mereka berkeras, bahwa perang yang tengah terjadi murni karena faktor sentimen agama.

Tujuan dari doa ini tak lain adalah untuk menyelamatkan di sepanjang perbatasan Polandia seluas 3.511 kilometer (2.200 mil) dengan doa. Wilayah itu sendiri diketahui berbatasan dengan Jerman, Republik Ceko, Slowakia, Ukraina, Balrus, Lithuania, Rusia dan Laut Baltik.

Para nelayan di wilayah perbatasan itu juga ikut bergabung dalam doa ini dan perahu nelayan berbaris di sungai Polandia.

Baca Juga:  Pemdes Jaddung Salurkan Bansos Beras 10 kg untuk 983 KPM Guna Meringankan Beban Ekonomi

Dalam sebuah misa, disiarkan langsung oleh Radio Mary-Katolik ultra-Krakow, uskup agung Krakow Marek Jedraszewski meminta orang-orang beriman untuk berdoa bagi negara-negara Eropa lainnya agar mereka mengerti bahwa mereka harus kembali ke ajaran-ajaran Kristen sehingga Eropa tetap utuh.

Uskup Agung Stanislaw Gadecki, kepala Konferensi Waligereja Polandia, mengatakan kepada stasiun radio komersial RMF FM bahwa tujuan utama dari doa bersama ini adalah berdoa untuk perdamaian.

Tanggal 7 Oktober sengaja dipilih untuk melakukan doa bersama sekaligus perayaan umat Katolik yang menandai 1571 kemenangan Kristen atas orang-orang Turki Ustmani pada Peperangan Lepanto (Battle of Lepanto).

Mereka merayakan Feast of Our Lady of the Rosary, dan Yayasan Solo Dios Basta menyebut doa ini untuk menyelamatkan Eropa dari islamisasi.

Banyak orang Polandia memandang Islam sebagai ancaman. Pemerintah konservatif, yang mendapat dukungan dari sebagian besar penduduk, menolak untuk menyambut migran ke Polandia.

Tak hanya itu, Aktivis Katolik Nasionalis, Marcin Dybowski bahkan menyebut bahwa perang antar agama, Kristen dan Islam, sedang berlangsung di Eropa, persis seperti di masa lalu.

Baca Juga:  Presiden Resmi Jadikan Dewan Pers Sebagai Regulator

“Polandia dalam bahaya Kita perlu melindungi keluarga kita, rumah kita, negara kita dari segala macam ancaman, termasuk de-kristenisasi di masyarakat kita dan kaum liberal Uni Eropa ingin memaksakan kita (menerima imigran),” kata Dybowski kepada AFP.

Sebanyak 22 keuskupan di perbatasan tersebut telah ambil bagian dalam acara doa ini bersama dengan jemaat mereka yang setia dari sekitar 200 gereja untuk mengikuti misa sebelum pergi ke perbatasan. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts