EkonomiLintas NusaPeristiwa

Andre Pratama Turunkan Alat Berat Buka Jalan Tani di Sebatik

Andre Pratama turunkan alat berat buka jalan tani di Sebatik,
Andre Pratama turunkan alat berat buka jalan tani di Sebatik, Kamis (21/5). Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, Andre Pratama (paling kanan bercelana Jeans).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Andre Pratama turunkan alat berat buka jalan tani di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara)  setelah mendengar keluhan para Petani di saat masa reses pertama, mengenai terkendalanya aktivitas mereka karena tidak adanya akses transportasi terutama pada saat mereka hendak mengangkut hasil panen. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan, Andre Pratama langsung bergerak cepat dengan menurunkan alat berat guna membuka akses jalan tersebut pada masa reses kedua.

Bahkan selama hampir sepekan, tokoh perbatasan yang dikenal cukup ‘vocal’ dalam menyuarakan persoalan terkait kompleksitas di perbatasan tersebut tak hanya memantau namun kadang ia juga ikut mengoperasikan buldozer miliknya pada saat membuka jalan sepanjang 1, 9 Km tersebut.

Pada saat dikonfirmasi Media ini, Andre membenarkan bahwa akses jalan di Desa Balansiku tersebut merupakan insrfratruktur paling vital untuk para petani yang bermukim diwilayah itiu. Sudah puluhan menurut Andre, mereka terpaksa hanya pasrah dan dalam menajani hidup dalam keterbataan.

Baca Juga:  Wakil Bupati Nunukan Buka MTQ Ke XIX Kabupaten Nunukan di Sebatik

“Padahal kita tahu, bahwa Sebatik ini adalah wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Dan kita juga tahu bahwa sebagian besar masyarakat disini adalah Petani. Sehingga menurut saya adalah ironi sebagai masyarakat yang tinggal di Perbatasan tapi malah terpinggirkan dari geliat kebijakan pembangunan. Contohnya para Petani ini, ujar Andre, Kamis (21/5).

Andre mengingatkan, bahwa selama soko guru dari ekonomi di sebuah wilayah tak mempunyai fasilitas primer dalam aktifitasnya, maka selama itu pula keterlambatan bahkan sangat mungkin keterpurukan akan terjadi. Sedangkan Kabupaten Nunukan merupakan wilayah agraris yang seharusnya para petani nya memperoleh kebijakan yang ekstra agar kemandirian ekonomi selalu terjaga.

“Sumber daya alam di Nunukan ini terbilang sangat melimpah. Sehingga sangat miris jika kita justru bergantung kebutuhan kepada daerah lain apalagi sampai bergantung kepada negara lain,” tandas Andre.

Padahal apabila sektor penyangga ekonomi diperlakukan sebagaimana  mestinya, maka Andre menilai  bukan sebuah kemustahilan jika pihak-pihak yang selama ini menyuplai kebutuhan pokok makanan ke Nunukan, suatu saat nanti yang akan berbalik arah  dan jusrtu bergantung  dengan sumber daya alam dan produk dari masyarakat Indonesia.

Baca Juga:  Siapkan Comander Call, PKS Jatim Beber Kesiapan Amankan Kemenangan PKS dan AMIN

Kunci utama mewujudkan swasembada pangan setelah optimalisasi lahan, ungkap Andre, adalah pembukaan Jalan Tani. Tanpa adanya sebuah akses jalan, seluas dan sesubur apapun lahan dan hasil budidaya para petani apabila terkendala dalam mengangkut hasil panen, maka akan ada 2 kerugian berupa kesia-siaan usaha para petani itu sendiri dan mubazirnya hasil panennya.

“Ada 4 penyangga kedaulatan di NKRI ini yakni Hankam, Sosial, Budaya dan Ekonomi. Sehingga dapat saya katakan bahwa memaksimalkan sektor pertanian adalah salah satu bentuk menjaga kedaulatan negara ini,” pungkas Andre. (ES/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,049