NUSANTARANEWS.CO – Banyak orang bertanya-tanya mengapa pihak wanita yang malah merasakan keterpurukan setelah menghadapi kenyataan hubungan percintaan dengan kekasih kandas di tengah jalan. Putus cinta nyatanya memang perkara sulit dan pelik. Tapi di balik itu, ada satu hal yang memiliki peran paling krusial mengapa putus cinta terasa amat pahit bagi seorang wanita.
Dilansir Daily Mail, menurut ahli kesehatan seksual di RS Spire Liverpool, Dr Arun Ghosh ada hormon kunci yang dilepaskan saat seorang wanita melakukan hubungan seks. Hormon itu adalah oksitosin. Menurut Ghosh, ketika hormon oksitosin dilepaskan maka akan membuat rasa percaya muncul sedemikian hebatnya terhadap pasangan.
Menurutnya, hormon oksitosin merupakan kunci dalam sebuah ikatan atau jalinan percintaan karena akan meningkatkan kadar empati pada diri seseorang. Wanita menghasilkan lebih banyak hormon oksitosin. Tidak jelas mengapa, kata Ghosh. Yang jelas, katanya, ketika hormon oksitosin sudah dilepaskan maka seorang wanita akan merasakan jatuh cinta kepada prianya setelah mereka melakukan hubungan seks.
Ia menambahkan, hormon oksitosin yang dilepaskan wanita ketika melakukan hubungan seks akan membantu ikatan percintaan dengan pasangan. Dan hal itulah alasan di balik mengapa seorang wanita begitu sangat sedih ketika hubungan percintaan dengan prianya kandas.
Sementara pria di sisi lain akan meraskan ketagihan atau mendapati dirinya mengalami lonjakan nafsu karena telah merasakan sebuah kenikmatan.
“Masalahnya adalah bahwa ketika seorang pria mencapai orgasme, hormon utama yang dirilis adalah dopamin atau hormon kesenangan. Dan ini bisa menjadi adiktif,” kata Dr Ghosh.
Hal itulah yang kemudian menjadi jawaban banyak pria yang menderita kecanduan seks.
Seks adalah salah satu hal terbesar dalam kehidupan manusia karena bisa menyababkan sensasi, sakit hati dan kebingungan. Tapi, sampai saat ini apa yang terjadi di dalam otak saat berhubungan seks adalah sesuatu yang misteri bagi para ilmuwan.
Namun, para peneliti di Amerika telah menemukan apa yang terjadi di dalam kepala wanita selama orgasme. Para ilmuwan dari Rutgers University, New Jersey, menggunakan scan untuk memantau otak wanita saat orgasme dan menemukan bahwa bagian otak yang berbeda diaktifkan bila berbagai bagian tubuhnya terangsang.
Mereka menemukan bahwa 30 bagian berbeda dari otak yang diaktifkan, termasuk yang bertanggung jawab untuk emosi, sentuhan, sukacita, kepuasan dan memori. Para ilmuwan menemukan bahwa dua menit sebelum orgasme otak menjadi aktif.
Ini adalah daerah biasanya diaktifkan ketika makan dan minum. Segera sebelum mencapai puncak, daerah lain dari otak menjadi terpengaruh seperti korteks sensorik, yang menerima ‘sentuhan’ pesan dari bagian tubuh.
Bagian akhir dari otak akan diaktifkan adalah hipotalamus, bagian yang mengatur suhu, rasa lapar, haus dan kelelahan.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa gairah seksual mematikan sistem saraf perempuan sedemikian rupa sehingga seorang wanita tidak merasa kesakitan melainkan hanya kesenangan semata ketika orgasme. (Sego)