Politik

Anasir Politik Parpol Penyebab Ricuhnya DPD

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat politik Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Lucius Carus menyatakan DPD belum mampu menjawab pertanyaan publik mengenai penguatan peran dan fungsinya di parlemen. Menurutnya, masalah tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi DPD kedepan.

Namun, kata Lucius, persoalan perebutan jabatan kepemimpinan menambah pelikknya beban DPD. Bagi Lucius, konflik perebutan jabatan kepemimpinan di tubuh DPD sesungguhnya lebih banyak dipicu interest politik dari unsur parpol.

“Pokoknya, bagian dari kerusakan adegan kerusuhan yang kita Lihat belakangan ini di DPD, saya kira itu semuanya muncul dari adanya interest politik. Interest politik itu muncul untuk memaksakan cara untuk memastikan apa yang menjadi agenda politik bisa terwujud dengan cepat. Bahkan kekerasanpun, kalo perlu digunakan, itu digunakan,” ujar .

Lucius mengatakan tersusupinya DPD oleh kepentingan parpol telah membawa lembaga keterwakilan perseorangan yang mewakili daerah tersebut mendapat bebn baru. Ia berpandangan, kepentingan parpol justru dapat menyandera proses perbaikan kerja DPD yang selama ini diharapkan masyarakat.

Baca Juga:  Wis Wayahe Jadi Bupati, Relawan Sahabat Alfian Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember

Lucius menilai situasi DPD semakin memberat dengan masuknya anasir parpol kedalam institusi. Pasalnya, kata dia, parpol merupakan lembaga politik yang sejak awal memiliki banyak masalah tak terpecahkan.

“Bicara parpol sama juga bicara DPD. Dari dulu, tidak pernah selesai. Kita selalu mengkritik kasus korupsi, DPR sebagai representasi partai politik tidak pernah selesi dengan masalahnya. Jadi, parpol sendiri sudah bermasalah pada dirinya. DPD juga bermasalah dengan dirinya, maksudnya soal kewenangannya. Gabungan dua aliran yang sama-sama bermasalah pada dirinya ini, ini yang menghasilkan kekacauan,” jelasnya.

Reporter: Ahmad Hatim

Related Posts

1 of 5