Budaya / SeniPuisi

Anak yang Menggarami Mata Ibunya

Puisi Nuriman N. Bayan

KAU YANG MENYUSUP DAN AKU YANG MENYESAP

Seperti ombak menyusup ke teluk
menjadi buih. masuk ke celah karang
seperti udara menyusup ke celah mata
ke celah hidung. ke celah mulut
seperti hujan menyusup ke celah bumi
ke celah daun. ke celah ranting
ke celah pohon. ke celah akar
ke celah tanah. ke celah sungai
menjeram. ke batu batu
mendentam. melesat. ke jantung laut
merupa ombak. ke jantung pasir
ke jantungmu. ke jantungku. ke jantung kita
seperti malam menyusup ke celah senja
ke celah waktu. ke celah awan. ke cekah bulan
ke celah bintang. ke celah matahari.
ke celah sunyi. ke celah ibu. ke celah ayah.
ke celahku. ke celahmu. ke celah kita.

Ternate, 24 Desember 2017.
ANAK YANG MENGGARAMI MATA IBUNYA

Lima tahun sudah
ia menyimari laut ke mata ibunya
bermusim musim, mata ibu itu berombak
tapi di sana. selalu ada pantai.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Lima tahun sudah
ia menggarami mata ibunya
dengan asap dabur, yang menebal
tapi ibunya. tetap setia. mengirimkan 10 lembar.

Lima tahun sudah
laut tumbuh dari mata ibunya
tapi ia keasyikan mengecap bibir kota
melukai dinding-dinding kampus.

Ternate, 25 Oktober 2017.

Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N.Bayan. Berdomisil di Ternate Utara. Karyanya dipublikasikan dalam media daring dan tergabung dalam antologi : Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Embun-embun Puisi, Langit Senja Jatigede, Mengunyah Geram, Seratus Puisi Melawan Korpusi, Bait Kisah Di musim Hujan, Rumah Seribu Jendela. Pernah terbit di Mutiara Banten Edisi – 52 dan Majalah Simalaba edisi 1-2.

Related Posts

1 of 120