Puisi

Anak Tetangga, Seorang Meracik, Menanti

Yeni Amelia. (Foto: Dok Pribadi)
Yeni Amelia. (Foto: Dok Pribadi)

Anak Tetangga, Seorang Meracik, Menanti
Puisi-puisi karya Yeni Amelia

 

Anak Tetangga

Pagi pada fajar dan puisi
Menarikku menjadi saksi
Keanggunan sang mentari
Mataku tak kuasa menyi-nyiakan pesonanya
Tertegun aku pada garis lurus
Pada jalan setapak dengan semak
Tersembunyi tubuh-tubuh mungil diantaranya
Terlepas dari penjaga
Di pohon menghitung rapi

Sederhana…
Gelak tawa ruang yang mereka lantunkan, ringan
Menggema di telingaku
Terpaku aku menatap pada kekaguman
Kala terlontar gurau penuh ketulusan
Menguap di udara mewakili ceria semesta
Yang tersungging merekah indah
Menghapus skala kesunyian pagi hari di desaku

Bondowoso, 30 April 2019

 

Seorang Meracik

Kau seorang peracik
Tangan mungil dengan lihai
Bermain di atas gelas putih
Meramu segelas kopi
Menghasilkan asap beraroma terapi
Menenangkan, seperti matamu
Sayu, senyap, bening menggambarkan ketenangan
Di atas meja telah tersaji sepiring kentang
Di hiasi kasih sayang
Menjadi teman bersantai
Memandang senja di ufuk barat

Bondowoso, 11 Mei 2019

 

Menanti

Di atap genteng rumah
Rintik hujan pelan
Mengalir menjadi deras
Menuruni teras, lewat nafas bersuara
Rindu yang di pupuk
Menciptakan genangan tawa pada kaca jendela
Ku tengadahkan wajah pada langit
Ramai berbintang
Menanti bianglala datang menyapa
Seperti saat hujan meninggalkan
Pintu rumah: pergi
Menunggu…
Pada waktu
Di ditemani dzikir cintaku

Bondowoso, 15 Mei 2019

 

 

 

Penulis: Yeni Amelia, lahir di Bondowoso, 2 Juli 2001, Lulusan MAS Nurut Taqwa Grujugan. Motto: Jadilah Orang Berbeda dari Kebanyakan Orang

Related Posts

1 of 3,053