Terbaru

Anak Tak Mau Belajar, Ini Solusinya

Ilustrasi anak belajar/Foto via solusisehatku
Ilustrasi anak belajar/Foto via solusisehatku

NUSANTARANEWS.CO – Banyak para orang tua yang masih belum paham bagaimana menasehati anak-anak agar mau menuruti kata-kata orang tua. Para orang tua seringkali menggunakan kekerasan untuk bisa menekan mental si anak agar mau menurut, contohnya saja dalam menyuruh belajar. Namun, seringkali hukuman yang kurang tepat akan membuat anak menjadi pendendam dan melawan. Tugas kita sebagai orangtua agar putra-putri rajin belajar, dengan cara-cara berikut ini:

1. Nasehati saat sedang sendiri

Menasehatinya saat ia sedang sedang sendiri merupakan hal yang paling mudah untuk mengontrol dirinya. Jangan menasehati sang anak saat ia sedang bersama teman-temannya, apalagi marah di hadapan orang lain. Hal ini akan membuat si anak melawan, karena merasa dipojokkan dengan kesalahannya.

2.Jangan menyalahkan dan memojokkan

Sebagai orang tua harus paham, bahwa posisi anak yang kurang dari usia 13 tahun, biasanya masih belum bisa diajak bertanggung jawab atas kesalahannya. Misalnya anak minta bermain game dulu sebelum belajar. Coba ayah dan bunda turuti kemauannya dulu, tapi diberi batasan waktu. Baru setelah itu ajak untuk belajar. Beri pengertian bahwa belajar itu adalah sebuah kebutuhan.

Baca Juga:  PIJP Deklarasi Pemilu Damai, Bertajuk Sepeda HPN 2024

3. Gunakan kalimat positif

Hidarilah kata ‘Jangan’. Misalnya “Eh jangan bermain game!”. Cobalah dengan kata : ‘silahkan belajar dulu nak, nanti kalau sudah selesai baru bermain game.

4. Jangan langsung perintah (kaki dulu baru mulut)

Jangan langsung perintah tetapi hampirilah dahulu anak kita sebelum kita memerintah. Misalnya untuk perintah “Matiin TV-nya, ini waktunya belajar”. Hampirilah terlebih dahulu anak kita di ruang tv nya, ikut nonton sebentar beberapa menit, setelah jeda iklan, suruh anak untuk mematikan tv. Menghampiri anak menandakan kita serius tentang permintaan kita, dibandingkan hanya dengan memerintah dari jauh.

5. Tetap menjadi pendengar

Sebelum memberi arahan pada anak, seimbangkanlah dulu emosi kita. Jika tidak maka kita akan membuang-buang waktu energi kita. Kita tidak akan didengar oleh anak ketika anak dalam emosi yang tidak baik.

6. Bicara dengan pelan

Ketika anak marah, semakin mereka berteriak maka maka kita harus semakin kalem. Biarkan anak berteriak dan tanggapi dengan ‘ya mama mengerti” atau “mana yang bisa dibantu?”. Kadang-kadang hanya dengan menjadi pendengar yang baik hal itu bisa meredakan keributan. Jika kita menanggapii dengan cara yang sama, maka kita akan mengahadapi dua amukan. Jadilah orang dewasa untuk mereka.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Belajar pada anak adalah seperti membangun rumah, harus dimulai dengan pondasi kasih sayang, rasa aman, dan pengalaman dasar yang “kaya” di lingkungan keluarga. Semoga bisa bermanfaat. (Editor/Dewi M)

Related Posts

1 of 7,650