Politik

Anak Jadi Martir Bom Bunuh Diri, FPG DPRD Jatim Dorong Mata Pelajaran Anti Terorisme dan Kerukunan Umat Beragama

sahat simanjuntak, fpg dprd jatim, golkar jatim, pelajaran anti terorisme, anti terorisme, kurikulum anti terorisme, pendidikan toleransi, politisi asli surabaya, mata pelajaran anti terorisme, kurikulum kearifan lokal, nusantaranews, nusantara, nusantara news
Ketua FPG DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak. (Foto: NusantaraNews/Setya N)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Prihatin atas anak-anak yang menjadi martir dalam peristiwa bom bunuh diri di kota Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari belakangan ini mengundang keprihatinan Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Jatim. Partai berlambang pohon beringin ini berharap kepada pemerintah untuk mengadakan mata pelajaran anti terorisme di semua lembaga pendidikan di seluruh Indonesia dengan mengedepankan akan kurikulum kearifan lokal.

“Menyerukan lembaga pendidikan di semua tingkatan untuk kian serius memikirkan, merumuskan dan menjalankan kurikulum pendidikan mengedepankan toleransi, penghargaan terhadap keberagaman, yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan prinsip-prinsip hidup bersama,” ungkap Ketua FPG DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, Senin (14/5) malam.

Politisi asli Surabaya ini menjelaskan ideologi teror harus dilawan sejak di dalam pikiran. Karena itu, sambung Sahat, perjuangan melawan terorisme harus dilakukan sejak sangat dini melalui proses pendidikan yang tidak hanya mengedepankan hard skill (kompetensi keilmuan).

“Tetapi juga yang mementingkan soft skill (kemampuan berkontribusi kepada sesama dan hidup bersama dalam masyarakat yang bersifat multikultural),” lanjutnya.

Baca Juga:  Gambarnya Banyak Dirusak di Jember, Gus Fawait: Saya Minta Maaf Kalau Jelek Gambarnya

Diungkapkan oleh Sahat pula, pihaknya menggarisbawahi pentingnya mendesain matapelajaran atau matakuliah (termasuk metode pembelajarannya) yang terkait Pancasila, Kewarganegaraan dan Agama yang mampu meningkatkan keimanan individual peserta didik sekaligus kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalam masyarakat yang diwarnai keberagaman.

“Di sinilah letak peran strategis lembaga pendidikan (di segala tingkatan) dalam perjuangan memerangi ideologi terorisme yang mengancam keberlangsungan kemanusiaan dan kebangsaan kita bersama,”tandasnya.

Pewarta: Setya N
Editor: Alya Karen

Related Posts

1 of 3,148