Berita UtamaFeaturedMancanegara

AS Membentuk Pasukan Bersenjata Baru di Suriah Dengan Kekuatan 30.000 Personil

NUSANTARANEWS.CO –  Pada hari Sabtu, situs berita Defense Post menerbitkan sebuah artikel yang memuat tentang rencana Amerika Serikat (AS) untuk membentuk pasukan bersenjata baru di Suriah dengan kekuatan 30.000 personil  di wilayah pendudukan tersebut. Juru bicara koalisi dari aliansi AS, Israel dan Arab Saudi mengatakan bahwa milisi bersenjata tersebut berada di bawah kendali SDF (Pasukan Demokratik Suriah) sebagai Angkatan Bersenjata Suriah Baru yang bertugas menjaga keamanan disepanjang perbatasan yang mereka duduki.

Pemerintah Turki mengecam kebijakan aliansi AS yang menciptakan pasukan keamanan baru Border Security Force (BSF) di wilayah pendudukan yang melibatkan organisasi teroris PKK/PYD (versi Turki) tersebut – terutama karena tidak adanya koordinasi lebih dahulu dengan Angkara, kata Kementerian Luar Negeri Turki hari Senin dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Sputnik.

“Koalisi tidak mengadakan konsultasi dengan Turki tentang pembentukan pasukanini, dan tidak diketahui apakah anggota koalisi membuat keputusan ini. Langkah-langkah sepihak yang direpresentasikan sebagai tindakan koalisi adalah kesalahan serius yang akan merugikan perlawanan terhadap ISIS, “bunyi pernyataan tersebut.

Baca Juga:  Tak Lagi Pimpin Pidie Jaya, Said Mulyadi Aktif Jadi Dosen

Angkara juga menyatakan bahwa kerja sama AS dengan YPG atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi dukungan AS adalah illegal dan juga membahayakan keamanan nasional serta integritas teritorial Suriah. Hal itu tidak dapat diterima. Kami mengutuk AS karena kebijakan yang keliru ini.

“Melawan ISIS dengan menggunakan organisasi teroris lain (PKK/PYD) adalah sebuah kesalahan dan mengandung risiko besar,” lanjut pernyataan itu.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata Turki dalam waktu dekat akan melakukan operasi di wilayah kendali YPG di Manbij dan Afrin di utara Suriah. Keseriusan Turki terlihat dengan pengerahan peralatan perangnya selama beberapa pekan terakhir ke wilayah perbatasan tersebut.

Sementara melalui sebuah pernyataan tertulis Koalisi AS telah mengeluarkan sebuah pernyataan ke beberapa media yang mengatakan bahwa Koalisi bekerjasama dengan SDF telah membentuk dan melatih milisi bersenjata di Suriah dengan kekuatan 30.000 orang, yang dirilis pada hari Minggu. AS mengklaim pasukan tersebut sebagai Angkatan Bersenjata Suriah Baru.

Baca Juga:  Bocor! PWI Pusat Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Diberikan Peringatan Keras

Seperti diketahui Turki telah lama memprotes dukungan AS terhadap PKK/PYD, cabang Suriah dari organisasi teroris PKK, dan sayap militernya PYG. Sementara Washington melihatnya sebagai “sekutu yang andal” dalam perangnya melawan ISIS di Suriah.

PKK sendiri telah lama terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa. PKK telah melawan pemerintah Turki selama lebih dari 30 tahun yang menyebabkan kematian lebih dari 40.000 pasukan keamanan dan warga sipil. (Banyu)

Related Posts

1 of 46