Berita UtamaPolitik

Ambalat Tenang, Muncul Natuna, Alutsista Strategis TNI Diperkuat

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pembangunan pangkalan militer Natuna sedang giat dilakukan termasuk pembangunan bunker kapal selam, bunker jet tempur, penempatan UAV, radar dan pertambahan pasukan. Berbagai serial latihan tempur dilakukan di Natuna. Sementara Morotai juga akan dibangun menjadi salah satu pangkalan militer setelah Natuna selesai. Dan pangkalan kapal selam di Teluk Palu sudah operasional.

Demikian kata Analis Pertahanan dan Alutsista TNI, Jagarin Pane dalam tulisannya berjudul “Menanti Alutsista Stragis” yang ia siarkan 11 Juni 2017 lalu. Penting baginya untuk memberikan analisis ini lantaran ia menilai bahwa Indonesia yang dua pertiganya adalah perairan, Indonesia selama kurang lebih 40 tahun baru memiliki dua kapal selam.

Simak: Kabar Segar Perkembangan Modernisasi Alutsista TNI

Namun, setelah melihat perkembangan modernisasi alutsista beberapa tahun terakhir ini, pihaknya optimistis menunggu alutsista strategis TNI. Seperti yang ia sampaikan bahwa, banyak yang sedang dilakukan pemerintah untuk mengembangkuatkan tentaranya.

“Kita sedang menanti kedatangan 5 jet tempur F16 blok 52 tahun ini. Tahun berikutnya kita mendapatkan 10 jet tempur Sukhoi SU35. Proyek pengadaan kapal perang jenis Fregat dengan Denmark menemukan jalan terang sementara galangan kapal dalam negeri sedang mengerjakan pembuatan 2 kapal cepat rudal (KCR), 8 kapal patroli cepat, 6 LST (Landing Ship Tank) 1 Landing Plattform Dock (LPD) dan 1 kapal selam,” jelas dia.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Anton Charliyan Ikut Hadir Deklarasi Ribuan Purn TNI-Polri Dukung Prabowo Gibran di Bandung

Baca: Analis Pertahanan Optimistis Menanti Alutsista Strategis TNI

Jagarin melanjutkan, yang menarik adalah ketika infrastruktur yang dibangun diperlukan, sudah tersedia. Misalnya pangkalan kapal selam di Teluk Palu dan Bandara Miangas di Sulut. “Dua-duanya baru selesai. Saat-saat seperti sekarang ini ketika TNI melakukan penambahan kekuatan di perbatasan dengan Filipina infrastruktur di dua tempat itu sudah operasional. Sangat membantu banget, Alhamdulillah,” ungkapnya.

Menurutnya, dinamika punya perbatasan laut yang luas itu bisa dilihat dari beberapa titik panas. Tahun 2005 tiba-tiba saja Ambalat memanas dan membuat kita tersentak. Bagaimana tidak tersentak karena kita baru menyadari bahwa militer kita giginya kurang taring, begitu nyengir diketawain tetangga. Setelah itu barulah dimulai program pembangunan militer secara besar-besaran yang hasilnya bisa dilihat sekarang.

“Ambalat tenang, muncul Natuna. Kali ini si Lidah Naga menggeliat menjulurkan lidahnya untuk menyatakan bahwa lidahnya sampai di perairan Natuna. Meski si Naga menyatakan tidak mengklaim Natuna tapi secara militer kita mesti siap, maka dibangunlah pangkalan militer segala matra disana,” ungkapnya.

Baca Juga:  Jokowi Tunjuk Adhi Karyono Pj Gubernur Jatim, Gus Fawait: Birokrat Cerdas Dan Berpengalaman

Baca: Kekuatan Militer Indonesia di Natuna Kian Membara

“Nah sekarang selatan Filipina bergolak. Kali ini militan jihad berbaju ISIS mengamuk dan menggegerkan.  Ini bukan persoalan antar negara tetapi militan yang rembesannya bisa saja masuk tanah air. Maka TNI kerahkan pasukan dan sejumlah kapal perang terasuk dua kapal selam miliknya. Dari operasi intelijen militer ini baru terasa pentingnya jumlah alutsista pemukul bawah air diperbanyak secepat mungkin,” sambung Jagarin.

Pesan dari semua dinamika itu, kata dia, adalah percepat pengadaan alutsista strategis seperti kapal selam, kapal permukaan, jet tempur dan lain-lain. Karena di kemudian hari bisa saja terjadi ada empat titik panas sekaligus yang harus “dilayani” dengan metode militer.  Ketersediaan alutsista yang mencukupi baik dari sisi kuantitas dan kualitas mutlak ada di segala matra TNI.

Telaah: Proyek Alutsista Strategis Kapal Selam Diam-diam Sudah Dimulai

“Anggaran ditambah dan cermati jika ada yang mencoba mengutil. Dua kasus korupsi besar yang terkuak yang terkait dengan pengadaan alustsista bisa dijadikan muhasabah. Mumpung kita ada di bulan penuh rahmah dan maghfiroh maka jadikan kasus korupsi itu sebagai madrasah ibrah. Yang jelas datangkanlah alutsista strategis dengan cara-cara yang amanah, istiqomah dan fathonah. Bukankah begitu ikhwah fillah,” tegas Analis Pertahanan dan Alutsista TNI itu.

Baca Juga:  Polres Sumenep Gelar Razia Penyakit Masyarakat di Cafe, 5 Perempuan Diamankan

Pewarta/Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 16