NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Setiap negara pasti memiliki asas atau visi untuk membentuk suatu negara agar bisa menjadi negara yang berkembang. Seperti halnya negara kita sendiri yaitu Indonesia, yang mana menjadikan Pancasila sebagai suatu asas untuk membentuk dan mengembangkan Indonesia menjadi lebih baik.
Pancasila adalah ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia sebagai hasil pemikiran bangsa Indonesia yang sedalam-dalamnya – yang dipandang sebagai suatu kenyataan dan nilai-nilai kehidupan yang paling bijaksana atau paling sesuai bagi bangsa dan negara Indonesia yang digali dari alam pikiran, alam kebudayaan, dan pengalaman sejarah sendiri.
Gagasan yang dikemukakan oleh para pendiri bangsa tersebut lalu digabungkan menjadi satu yaitu Pancasila – dimana setiap poin-poinnya mengandung arti yang sangat penting sehingga apabila dilaksanakan dengan baik dan benar pasti akan mendorong kemajuan bangsa dan negara.
Namun belakangan ini kesadaran masyarakat untuk mengamalkan Pancasila terutama generasi milenial semakin memprihatinkan. Begitu banyak kasus dan kejadian yang terjadi seperti siswa sekolah yang tak hafal dengan Pancasila, tentu hal ini menjadi keprihatinan sendiri.
Menyadari hal tersebut, para mahasiswa dan aktivis sosial di Nunukan yang tergabung dalam Alinsi Mahasiswa dan Masyarakat Nunukan (AMARTA) berencana menggelar sosialisasi kebangsaan di beberapa sekolah yang ada di Nunukan.
Kegiatan tersebut akan dimulai pada 20 September hingga 27 September 2022 dengan menyasar SMP dan SMA di Pulau Nunukan dan Sebatik. Salah seorang aktivis, RIna Ariani mengungkapkan bahwa mereka akan roadshow selama sepekan penuh.
“Untuk merealisasikan secara langsung mungkin sulit, terutama pada era seperti saat ini. Tindakan yang perlu dilakukan mungkin bisa dilakukan dengan menyadari sekeliling kita, terutama kepada pemuda pemudi yang ada di sekitar kita atau yang ada di lingkungan kita terutama siswa-siswa sekolah,” tuturnya.
Menurut Rina, menyadarkan bahwa Pancasila adalah visi misi bagi bangsa Indonesia, memang idak cukup menggunakan metode pengarahan, tapi dengan observasi langsung terhadap lingkugan tersebut.
Sebagai contoh kecilnya mengambil pada sila pertama. Yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Yang mana setiap warga Indonesia bebas memililh agama yang dianutnya dengan tanpa ada rasa kepaksaan dari pihak manapun. Mengarahkan kepada sikap toleransi untuk menghargai satu sama lain.
Semua arahan yang ingin diberikan, menurut saya lebih tepatnya untuk mengubah pemikiran mereka menjadi pemikiran yang idealis dan realis untuk mewujudkan poin-poin yang ada pada Pancasila.
Mengubah mindset awal mereka yang awalnya Pancasila itu bukan suatu hal yang penting menjadi hal yang penting dalam kehidupan mereka. Karena berawal dari pola pikirlah semua itu akan tergerak, pola pikir yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula, begitupun sebaliknya.
Bicara tentang pemuda sekarang, bukan lagi hal yang biasa, karena seperti apa pemuda pemudi sekarang akan mengantarkan seperti apa bangsa Indonesia kedepannya. Mau menjadi lebih berkembang atau malah layu.
Mungkin banyak orang yang masih belum paham akan pentingnya poin-poin yang ada di Pancasila ini. Cukup dulu saja kita menyimak serta berpendapat yang perlu kita lakukan sekarang adalah mengimplementasikannya mulai dari diri kita sendiri karena orang akan bergerak apabila melihat orang lain bergerak.
Apabila kita hanya diam menjadi patung, tidak akan ada manfaatnya. Dengan kita bergerak membentuk tekad untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik, semua itu pasti akan terjadi. Tetapi, apabila kita hanya diam di tempat maka kita harus siap melihat apa yang akan terjadi terhadap negara Indonesia kedepannya.
Segala usaha yang sudah diupayakan itu kembali lagi kepada diri masing-masing. Banyak ide yang diucapkan tetapi tidak ada niat maka itu tak akan bisa mengubah keadaan. Kembali lagi pada diri masing-masing, tidak perlu susah payah melihat orang lain, tidak perlu sibuk mengomentari orang-orang yang pandai beragumentasi tapi tak ada bukti nyatanya, apalagi memikirkan bagaimana tindakan orang lain.
Kita hanya perlu mengembalikan hal itu kepada diri kita sendiri. Sekarang kita harus melangkahkan kaki untuk merubah pola pikir kita sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila, karena selain bermanfaat untuk membentuk Indonesia kedepannya hal itu pula yang dapat mengubah pemuda pemudi saat ini untuk menjadi lebih baik. (Red)
Pewarta: Eddy Santry