Hankam

Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan Kepada Prajurit

Peringati Hari Ibu, Kasrem 082/CPYJ Sampaikan Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan kepada Prajurit. (FOTO: Penrem082/CPYJ)
Peringati Hari Ibu, Kasrem 082/CPYJ Sampaikan Amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan kepada Prajurit. (FOTO: Penrem082/CPYJ)

NUSANTARANEWS.CO, Kota Mojokerto – Komando Resort Militer (Korem) 082/CPYJ menggelar upacara peringatan hari Ibu ke-90, tahun 2018. Upacara yang berlangsung di lapangan Asrama Cikaran, Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto saat ini, dipimpin langsung oleh Kepala Staf Korem (Kasrem) 082/CPYJ, Letkol Inf Moch Sulistiono.

Melalui amanat Menteri Pemberdayaan Peremuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise, Kasrem mengtakan jika dalam sejarah pergerakan kemerdekaan bangsa, peran perempuan di Indonesia menjadi bagian yang tidak dapat dispisahkan.

“Keterlibatan perempuan di buktikan melalui Kongres Perempuan Pertama yang digelar di Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 1928, silam, yang telah mengukugkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia,” ungkap Letkol Sulistiono melalui amanat Yohana Yambise yang dibacakannya. Sabtu, 22 Desember 2018.

Hakikat peringatan Hari Ibu, kata Kasrem, merupakan suatu momentum bagi seluruh masyarakat, terlebih generasi muda untuk mengetahui makna jika Hari Ibu merupakan momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kestuan, serta gerak perjuangan kaum perempuan pada masa kemerdekaan.

Baca Juga:  Tanah Adat Merupakan Hak Kepemilikan Tertua Yang Sah di Nusantara Menurut Anton Charliyan dan Agustiana dalam Sarasehan Forum Forum S-3

“Untuk itu, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, peringatan Hari Ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari Nasional,” tandasnya.

Kasrem menyebut, jika saat ini terbukti bahwa perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara, mampu menjad motor penggerak atau Agent of Change.

“Perempuan Indonesia masa kini, adalah perempuan yang sadar dan memahami, memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki,” ujarnya. “Perempuan dan laki-laki, merupakan Partnership,” imbuh Letkol Moch Sulistiono. (Penrem082/CPYJ).

Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,149