Khazanah

Alquran Dari Daun Lontar Berusia Ratusan Tahun

NUSANTARANEWS.CO – Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah identik dengan destinasi wisata sejarahnya. Mulai dari Lawang Sewu, hingga Simpang Lima yang sangat terkenal. Daerah yang berada di pesisir utara Laut Jawa ini rupanya juga menyimpan sejarah ummat Islam. Salah satunya, Alquran dari daun lontar yang berusia ratusan tahun.

Lontar Alquran tersimpan rapi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Multazam, Pudakpayung, Kota Semarang. Konon merupakan peninggalan Sayyid Abdurrahman, yang oleh pendukung budayanya dianggap setara wali.

Usia Alquran yang dituliskan di lontar atau daun pohon tal peninggalan ulama asal Pulau Madura itu ditaksir sudah lebih dari 200 tahun. Ayat-ayat suci Alquran yang terdiri atas 30 jus itu diukir lengkap pada puluhan keropak atau rangkaian lembar-lembar rontal kering. Karena penyimpanan yang baik, aroma lontar itu harum semerbak meskipun berusia lebih dari 200 tahun.

Menurut pengasuh Ponpes Al Multazam, K.H. Khamami, ayat-ayat suci Alquran di lontar yang disimpan di ruang perpustakan ponpes setempat tersebut rutin dibaca oleh santrinya secara bergantian. Pada bulan Ramadan 2016, pembacaan ayat-ayat suci Alquran itu menjadi penyemangat mereka dalam menjalankan ibadah puasa.

Sayyid Abdurrahman, sambung Khamami, dikenal sebagai alim ulama yang memiliki ilmu agama sepadan dengan Walisongo. Sebelumnya, Alquran itu diwariskan kepada keturunan Sayyid Abdurrahman secara turun temurun.

Khamami menambahkan, Alquran warisan Sayyid Abdurrahman ini nantinya akan disimpan dalam galeri atau museum yang bakal dibuka di Ponpes Al Multazam pada 17 Ramadan, bersamaan dengan momentum turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad atau dikenal sebagai Nuzulul Quran. “Sehingga pada masa mendatang anak-anak muda bisa mempelajari kehebatan kharamah para wali,” beber Khamami. (Achmad)

Related Posts

No Content Available