Budaya / SeniPuisi

Aku dan Kau Ta’aruf Di Bilakon

Sepasang kekasih di Balkon di Barcelona.(Ilustrasi: Pixabay)
Sepasang kekasih di Balkon di Barcelona.(Ilustrasi: Pixabay)

Puisi Ferdi Albahar

Ta’aruf

dalam genggaman tahajudku
tengadah tangan bermunajat dalam doa
melantunkan secercah syair cinta kepada Rabb
menjelang subuh menyingsing
sampai kugulung sajadahku
sebelum embun mencium kening dedaunan

kumantapkan langkahku untukmu
dalam ridho malaikat-malaikat tak bersayap
antara kau dan aku yang akan menjadi kita
bersabarlah untuk merajut waktu
kupercaya kau masih berada dalam genggaman-Nya

Purbalingga, 28 April 2018

Di Balkon

dibalik pintu
langit biru tua
awan-awan menggulung kesedihan
menyembunyikan senja yang biasa pamit pulang

aku menatap kosong
dan kini langit berubah hitam pekat
merengkuh kesepian
lampu desa memrotes gelap
langit memilih meneteskan air matanya
mendahului aku yang mulai sesak nafas

ku dengar gagang pintu berderik
ternyata pengurus pondok menyalaminya
menatap sinis sembari berkata :
“cepat turun, ini sudah maghrib !”

Purwokerto, 23 April 2018

Aku

aku
adalah deretan rahasia
di depan cermin yang lugu

aku
adalah kepingan waktu
yang menyulam kenanganmu

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

aku
adalah segudang puisi
tanpa perlu kukatakan padamu

Purwokerto, 24 April 2018

Kau

kau itu hujan
sedangkan dingin perilakunya
berkecamuk dihati yang mudah luruh

kau itu api
kecilnya jadi kembang api
remajanya hangatkan diri
dewasanya menyulut kemarahan

kau itu angin
yang kadang mendekapku sejuk
tanpa perlu permisi

kau itu air
tetesannya tak sabar ingin lekas kutampung
genangannya menenangkan
namun arusnya hanyutkan perasaan

Purwokerto, 25 April 2018

Ferdi Albahar lahir di Purbalingga 22 Februari 2000 beralamat di desa Limbangan Rt 02/01 kecamatan Kutasari, kabupaten Purbalingga. Sekarang sedang menempuh pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, program studi Pendidikan Agama Islam. Ferdi Albahar adalah seorang santri di Pesantren Mahasiswa An-Najah Purwokerto yang aktif di Komunitas Pondok Pena dan sekarang bergiat di SKSP (Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban) IAIN Purwokerto. Puisinya masuk dalam buku Antologi Pilar Puisi 4, Antologi Masa Lalu di Depan, dan Antologi Jodoh. Pernah meraih juara dua lomba baca puisi di pesantrennya. Anak kedua sekaligus terakhir ini memiliki cita-cita menjadi seorang penulis sekaligus menjadi seorang guru.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,244