Politik
Aktivis Ini Minta Jokowi Hentikan Pencitraan Terkait Pembangunan Papua
Published
3 years agoon
Trans Papua. (Foto: dok. Kementerian PUPR)
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pembangunan infrastruktur di Papua selama era kepemimpinan Joko Widodo mendapat kritik keras dari aktivis kemanusiaan Natalius Pigai. Dia menilai, presiden RI yang akrab disapa Jokowi itu lebih banyak pencitraan daripada bekerja sungguh-sungguh dan tulus untuk masyarakat dalam pembangunan Papua.
“Seorang pemimpin yang profesional, kapabel dan mempunyai integritas tidak pernah menggembar-gemborkan seakan-akan metamorfosis Papua seperti daerah lain, apalagi bandingkan dengan negara lain,” kata Pigai, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Dia mengungkapkan, Presiden Jokowi belum pernah mengeluarkan instruksi presiden (Inpres) sebagai landasan pembangunan infrastruktur di Papua. Berbeda dan kontras dengan pemerintah sebelumnya, ada grand design infrastruktur jalan di Papua secara serius dilakukan melalui Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2007 tentang percepatan Pembangunan Infrastruktur Papua.
“Memang payung pencitraan tidak bisa sembunyikan hujan fakta tentang ketertinggalan, kebodohan, kemiskinan, kematian yang menyelimuti bumi rakyat Papua hari ini,” tegasnya.
Mantan anggota Komnas HAM ini menambahkan enam presiden RI sebelumnya juga pernah membangun infrastruktur di bumi Cenderawasih. Namun, kesemuanya tidak pernah gembar-gembor di media dan mengklaim, kecuali kepemimpinan Jokowi. (eda/alya)
Editor: Banyu Asqalani
You may like
Pengentasan Pengangguran dan Penciptaan Lapangan Kerja
Bertemu Masyarakat Papua, Jokowi Berkomitmen Bangun Infrastruktur
Natalius Pigai Tak Setuju Bahlil Lahadalia Disebut Calon Menteri Representasi Orang Papua
Tokoh Papua: Api Perjuangan Menentang Rasialisme telah Berkobar
Natalius Sebut Segregasi Rasialisme Membuat Orang Papua Tersingkirkan
8 Warga Sipil Papua Dilaporkan Tewas, Natalius Heran Demonstran Anti Rasisme Malah Jadi Korban
Terbaru
Jerman Minta Iran Berkompromi Terkait Kesepakatan JCPOA
NUSANTARANEWS.CO, Berelin – Jerman minta Iran berkompromi terkait kesepakatan JCPOA. Iran telah mengeluarkan undang-undang untuk meningkatkan pengayaan uraniumnya dan menghentikan...
Pupuk di Jatim Masih Langka, Dewan Jatim Prihatin
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Pupuk di Jatim masih langka, Dewan Jatim prihatin. Anggota Komisi B DPRD Jatim Noer Soetjipto mengatakan pihaknya...
Fregat Canggih Bergamini Class Kedua Mesir Mulai Uji Coba Laut
NUSANTARANEWS.CO – Fregat canggih Bergamini class kedua Mesir mulai uji coba laut. Fregat FREMM kedua yang sebelumnya dikenal sebagai “Emilio...
BNNK Pidie Jaya Terima Kunjungan Silaturahmi PC PMII Pidie Jaya
NUSANTARANEWS.CO, Pidie Jaya – BNNK Pidie Jaya terima kunjungan silaturahmi PC PMII Pidie Jaya. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pidie...
Studi Ini Ungkap Alasan Orang Barat Gemar Telanjang
NUSANTARANEWS.CO – Studi ini ungkap alasan orang barat gemar telanjang. Mungkin anda termasuk salah satu dari sekian banyak orang yang...