Aksi Untuk Rohingnya Harus Dipahami Sebagai Implementasi Pancasila

A banner is seen during a protest against what demonstrators say is the crackdown on ethnic Rohingya Muslims in Myanmar, as police stand guard in front of the Myanmar embassy in Jakarta, Indonesia November 25, 2016. REUTERS/Beawiharta

A banner is seen during a protest against what demonstrators say is the crackdown on ethnic Rohingya Muslims in Myanmar, as police stand guard in front of the Myanmar embassy in Jakarta, Indonesia November 25, 2016. REUTERS/Beawiharta

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Atlantika Institut Nusantara Jacob Ereste mengaku senang menyaksikan semua masyarakat Indonesia bereksi dan peduli terhadap kasus di Rakhine Myanmar. Dimana hanya umat Islam tetapi juga agama lain. Sebagaimana diketahui banyak umat lain di Indonesia yang melakukan protes dan mengecam atas kekecian pemerintah Myanmar.

“Ideologi bangsaku Indonesia adalah Pancasila. Bagian dari keyakinan warga bangsa Indonesia ialah kamusiaan yang adil dan beradab. Ekspresi dari rasa kemanusiaan itulah sesungguhnya yang menggerakkan kepedulian kita, aksi, mengecam, bahkan melakukan berbagai cara yang mendesak pada instansi manapun, termasuk pemerintah Indonesia,” ujar Jacob Ereste, dalam siaran tertulisnya, Rabu (6/9/2017).

Mengenai aksi umat Islam Indonesia yang melakukan protes terhadap pemerintah Myanmar, kata Jacob jangan dilihat semata-mata karena agama, tetapi harus dipandang sebagai implementasi nyata dari sila Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.

Begitu juga dengan aksi serupa oleh agana lain – selain Islam – protes terhadap pemerintah Myanmar harus juga dipandang sebagai bentuk mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab.

“Hanya saja saudara kita yang non-Muslim cukup rendah hati untuk tidak tampil di depan. Tapi toh rasa kemanusiaan mereka bergolak juga,” sambungnya.

Karenanya, aksi solidaritas kemanusiaan untuk warga Rohingya di Myanmar perlu sama-sama diapresiasi. “Aaksi kemanusiaan kita adalah bukti nyata kita menghayati dan mengamalkan Pancasila, ideologi negara dan falsafah bangsa Indonesia,” tegasnya.

Pewarta/Editor: Romandhon

Exit mobile version