NUSANTARANEWS.CO, Sumenep – Menyikapi tragedi teror bom bunuh diri yang sering terjadi di negara ini puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) lakukan aksi solidaritas dengan membagikan pita kepada pengendara yang melintas dijalan Tronojoyo Kabupaten Sumenep.
Aksi yang dimulai dari depan gereja Pantekosta sumenep berjalan dengan lancar hingga menuju gedung DPRD kabupaten Sumenep.
Baca:
- Kelompok Teroris, The Assassins dan Revisi UU Terorisme
- Pasca Aksi Bom Bunuh Diri Beruntun Masyarakat NTB Diimbau Tenang
- Aksi Doa dan Solidaritas MCD untuk Korban Bom Bunuh Diri di Tiga Gereja
Sesampainya di gedung DPRD peseta aksi langsung bergerilia ke ruang anggota DPRD guna mengikatkan Pita Merah Putih kepada anggota DPRD setempat yang dijadikan simbol sebagai pemersatu dan sebagai simbol jika indonesia ini kuat.
Mansur, Kordinator Aksi menyatakan aksi pada hari ini merupakan sebuah bentuk empati dan simpati GMNI terhadap warga sipil yang menjadi korban adanya tindakan yang tidak ber pri kemanusiaan.
Menurutnya tindakan teror tersebut tidak bisa dibenarkan dipandang dari sudut manapun baik agama, ras maupun etnis. Karena tindakan teror merugikan seluruh warga negara. Tindakan teror semacam itu sangat tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 dimana didalam isinya mengajak segenap bangsa untuk bersatu dan berdaulat.
“Kami sangat menyayangkan adanya tindakan semacam itu karena hal itu benar-benar meresahkan negara”, jelas Mansur saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2018).
Baca Juga:
- Ansor Jateng Tuding Bom Surabaya Ada Kaitannya dengan Mako Brimob
- Kutuk Aksi Bom di Surabaya, DPC Demokrat Gelar Doa Bersama
- Mojokerto Kutuk Aksi Teror di Surabaya
- Insiden Bom di Surabaya, Personel TNI-Polri di Jawa Timur Perketat Pengamanan Gereja
- Ketua PP IKA SUKA Ajak Publik Untuk Tidak Mudah Diprovokasi
Oleh sebab itu pihaknya menekankan agar pemerintah segera melaksanakan UU terorisme sebagai upaya memperkuat kedudukan Negara tercinta ini.
Selain itu pihaknya Mengecam dan mengutuk tindakan teror bom bunuh diri di tiga (3) Gereja Surabaya, dan di Sidoarjo, serta bom bunuh diri di pintu masuk halaman Polrestabes Surabaya
“Kami juga berharap Pemerintah kabupaten Sumenep, Untuk lebih memperhatikan pendataan warga pendatang, sehingga nantinya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan”, tukasnya.
Pewarta: Mahdi Al Habib
Editor: Achmad S.