NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya, kebiasaan di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia juga dikenal sebagai masyarakat multi kultural. Masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya (cultural background) yang beragam dan kemudian menyatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang di proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Para founding fathers bangsa menyadari dalam negara yang memliki banyak keanekaragaman sangat rentan akan terjadinya gesekan-gesekan yang berpotensi memecahbelah NKRI, maka perlu dibuat sebuah ideologi bangsa yang mampu menyatukan perbedaan ini menjadi suatu kekayaan bangsa. Oleh karena itu dirumuskanlah Pancasila menjadi ideologi bangsa kita, yang kemudian lima silanya dimaktubkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pancasila adalah karya emas anak bangsa karena dirumuskan berdasar buah pemikiran keras para pendiri bangsa, yang dibuat berdasarkan tujuan mulia untuk menjaga keutuhan Negara Indonesia.
Walaupun kita berbeda-beda (agama, suku, ras) tetapi kita tetap satu. Prinsip inilah yang menjadikan bangsa Indonesia berdiri agar terlepas dari penjajahan yang kita alami lebih dari tiga setengah abad. Dan pada hari ini bangsa kita sedang di uji dengan berbagai banyak macam persoalan salah satunya yaitu isu SARA yang dimana beberapa bulan terakhir ini menajdi pemberitaan yang sering kita dengar.
Tahun 2018-2019 merupakan tahun politik, di mana akan ada pemilihan kepala daerah, legislatif dan presiden. Banyak oknum yang mempunyai cara untuk memenangkan konstalsi politik ini dengan menggunakan isu Agama,suku dan ras. Beberapa waktu yang lalu bangsa kita hampir terpecah karena isu tersebut. Belum lagi oknum-oknum yang mencoba membenturkan agama dan pancasila yang membuat rakyat hawatir terjadinya perpecahan di bangsa ini.
Sebagai bangsa Indonesia kita harus menghargai perjuangan Para founding father kita yang telah merumuskan Pancasila sebagai ideologi bangsa kita,pancasila dibuat dengan mengadopsi nilai-nilai yang sesuai dengan nilai kehidupan bangsa ini . Dimana melindungi segenap,suku,ras dalam satu kesatuan yang kita sebut NKRI, kita harus merawatnya dengan baik jangan sampai mengancam keutuhan NKRI.
Mahasiswa harus berperan dalam menyikapi situasi dan kondisi yang terjadi pada bangsa ini dan memberikan solusi yang terbaik agar mencegah hal-hal yang tidak di inginkan,yang dapat mengancam keutuhan Negara Indonesia
Kami Forum Badan Eksekutif Mahasiswa D.I. Yogyakarta (FBD) adalah bagian dari jutaan rakyat Indonesia yang Ikut Merawat keutuhan NKRI. Maka melalui Aksi Damai kami menyatakan sikap:
1. Menghimbau kepada tokoh-tokoh politik dan tokoh masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memberikan statment sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap setiap isu yang berhembus di masyarakat.
2. Meminta kepada semua pihak untuk menjaga suasana damai dan rukun, jangan lagi membenturkan agama, suku dan ras dengan pancasila dan nilai-nilai kebangsaan.
3. Menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprofokasi dan bijak dalam menyikapi isu-isu yang beredar.
Oleh: Amrin Esarey, Koordinator Umum Forum BEM DIY
