Aksi AMP di Malang Dibubarkan Warga

malang, warga malang, kota malang, west papua, mahasiswa papua, aksi amp, nusantaranews, polresta malang
Keberadaan aliansi mahasiswa Papua di Kota Malang dibubarkan warga, Rabu (19/12/2018). (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Kota Malang – Keberadaan aliansi mahasiswa Papua di Kota Malang mulai memancing emosi warga. Pasalnya, puluhan mahasiswa Papua tersebut, kembali menyuarakan sekaligus menuntut kemerdekaan atas West Papua di halaman Stadion Gajayana, Kota Malang, Rabu (19/12/2018).

Melihat tindakan aliansi mahasiswa Papua tersebut, sontak seluruh warga yang berada di area Stadion Gajayana, beramai-ramai meminta para AMP untuk segera membubarkan diri.

Namun, himbauan warga itu ternyata tak di gubris oleh para AMP. Bahkan, para mahasiswa Papua itu, membentuk sebuah barikade sekaligus membentangkan sebuah spanduk yang berisikan sebuah tuntutan atas kemerdekaan tanah Papua.

Sontak, aksi tersebut memicu reaksi keras dari warga Kota Malang. Bahkan, kericuhan hamper terjadi ketika massa dari aliansi mahasiswa Papua di gelandang oleh pihak Kepolisian menuju Mapolresta Malang.

Baca juga: Warga Kota Malang Tolak Gerakan Separatis AMP

Ironisnya, menurut sumber informasi yang enggan disebutkan informasinya, meskipun sudah diamankan di Mapolresta ternyata tak membuat nyali para aliansi mahasiswa Papua itu ciut. Sebab, kata sumber, puluhan massa dari AMP itu ternyata masih menyempatkan diri mendeklarasikan kemerdekaan Papua.

“Sepertinya pihak Kepolisian harus berani bertindak tegas terkait aksi yang dilakukan oleh AMP. Meskipun dibawa ke Polresta, mereka (AMP) masih berani berorasi. Apalagi, lokasinya di dalam area Mapolres,” ungkapnya, geram.

Perlu diketahui, tidak hanya kali ini saja aliansi mahasiswa Papua membuat kericuhan di Kota Malang. Pada bulan Juli lalu, warga Kelurahan Dinoyo dan Kelurahan Lowokwaru, Kota Malang, juga pernah dibuat geram oleh ulah para mahasiswa tersebut. Sebab, warga menilai jika mahasiswa Papua tak bisa menghargai kearifan lokal masyarakat.

(kpn/bwj)

Editor: M Yahya Suprabana

Exit mobile version