Puisi Muhamad Arifin
AIR MATA YANG HENDAK BERTAMASYA
Yang pernah ada sebelum pergi
dari duka adalah kesetian
ia begitu cepat melukai sisa gerimis
diawal musim rindu perlahan bertamu
jarak di depan pagar ranjangmu
berusaha keluar membuka bayang
gesekan tubuh kereta merapal rajah
diatas kertas yang hendak mengulur jejak
kau pasti rela, disela perpisahan
candu membuka tabir
mengakar di jalan-jalan
atas keraguan untuk pulang
logam mata rantai tubuhmu
hendak memaksa keliling purnama
sunyi menutup diri
ketika lilin di atas piring cantik pemberianmu
atas puisi yang belum selesai
keluar dari jemari bibirmu
menyajikan peta-peta tamasya
atap jubah sandi rumput
ingatan daun-daun sirna meraba
menyisakan jarum jam
sayang, hendak kaukirimkan
airmata yang hendak bertamasya
di akhir hayat
sebuah ruh samar kesendirian
melayang.
Semarang, 09 Oktober 2017.
Muhamad Arifin, lahir pada 21 April 1998 di dusun Domas, Desa Kenteng, Toroh, Grobogan, Jawa Tengah. Alumni Pondok Pesantren Al-anwar Mranggen Demak, Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM. Bergiat di Forum Komunikasi Mahasiswa Islam USM. Buku kumpulan puisi bersama Memo Anti Terorisme (2016)Memo Anti Kekerasan Terhadap Anak (2016) Aquarium & Delusi 1000 Penyair Terpilih Nusantara penulis buku tamu Gunawan Maryanto (2016).
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]